Sukses

Ada Tsunami COVID-19 di India, Indika Energy Bidik Ekspor ke Negara Lain

Selama ini ekspor ke India yang dilakukan anak usaha Indika Energy (INDY) yakni PT Kideco Jaya Agung sekitar 10 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) berencana menyasar sejumlah negara lain di Asia Tenggara sebagai tujuan ekspor batu bara. Hal ini sebagai langkah antisipasi perseroan terhadap potensi terganggunya ekspor ke India.

Seperti diketahui, angka penyebaran COVID-19 di India terus meningkat dengan jumlah kasus mencapai di atas 300 ribu per hari. Direktur PT Indika Energy Tbk Retina Rosabai mengatakan, selama ini ekspor yang dilakukan anak usaha Indika yakni PT Kideco Jaya Agung sekitar 10 persen.

"Selama ini ekspor ke India dari Kideco sebesar 10 persen. Hingga saat ini kita belum menerima permintaan pembatalan pengiriman batu bara,” kata dia dalam paparan publik seperti dikutip, Rabu (5/5/2021).

Retina mengatakan, jika keadaan kian memburuk, tak menutup kemungkinan pengiriman batu bara ke India bisa saja ditunda. Kendati begitu, Retina mengaku Indika Energy telah memiliki sejumlah negara tujuan lain sebagai peralihan ekspor ke India.

"Dengan marketing network kita yang cukup baik selama ini, kita harap ekspor yang ke India itu kita alihkan ke China atau negara lainnya yang telah menjadi klien kita selama ini,” kata dia.

Adapun saat ini permintaan batu bara dari China dan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya tengah meningkat. Keadaan ini yang memberi peluang bagi perseroan untuk menyasar negara lain untuk tujuan ekspor batu bara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Perdagangan Saham 5 Mei 2021

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (5/5/2021), saham PT Indika Energy Tbk turun 0,35 persen ke posisi Rp 1.425 per saham. Saham INDY dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.435 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.000 kali dengan nilai transaksi Rp 9,6 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.