Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 secara global dan bursa saham Asia yang tertekan mendorong IHSG ke zona merah.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (3/5/2021), IHSG melemah 0,72 persen ke posisi 5.952,59. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,05 persen ke posisi 884,34. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Pada awal perdagangan, IHSG sempat bergerak di kisaran 5.938-6.004. Sebanyak 307 saham melemah sehingga menekan IHSG. 190 saham menguat dan 144 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 1.049.564 kali dengan volume perdagangan saham 19 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 70,72 miliar.
Analis PT Kiwoom Sekuritas, tekanan IHSG didorong sejumlah faktor. Salah satunya ada seiring kekhawatiran pelaku pasar terhadap gelombang kasus COVID-19 selanjutnya. Apalagi dari domestik, ramainya Tanah Abang seiring masyarakat belanja untuk persiapan Lebaran memicu kekhawatiran potensi kenaikan kasus COVID-19.
"Yang dominan karena peningkatan kasus. Khawatir seperti India. Dan kalau tidak salah, Malaysia juga sudah ada gelombang selanjutnya yang menjadi kekhawatiran pasar. Apalagi sempat ada berita di Tanah Abang yang masyarakat banyak karena persiapan mau beli baju Lebaran,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Kekhawatiran kenaikan kasus COVID-19 itu juga yang menekan bursa saham Asia. “Selain itu indeks mayoritas indeks Asia juga turun karena khawatir gelombang COVID-19 selanjutnya,” kata dia.
Meski demikian, Sukarno prediksi IHSG berpotensi menguat secara teknikal pada perdagangan saham Selasa, 4 Mei 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Top Gainers dan Losers
Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 0,79 persen, dan memimpin penguatan. Diikuti sektor saham aneka industri naik 0,77 persen dan sektor saham pertanian mendaki 0,61 persen.
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham BUDI naik 34,40 persen
Advertisement
-Saham INTD naik 34,29 persen
-Saham AGRS naik 24,85 persen
-Saham BMAS naik 24,83 persen
-Saham SMDR naik 24,66 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham CASH melemah 9,66 persen
-Saham LPPF melemah 6,94 persen
-Saham AGAR melemah 6,92 persen
-Saham MLPT melemah 6,89 persen
-Saham APEX melemah 6,83 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham BMRI senilai Rp 48,9 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 34,2 miliar
Advertisement
-Saham TBIG senilai Rp 31 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 22,5 miliar
-Saham DMMX senilai Rp 21,3 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BBNI senilai Rp 27,2 miliar
-Saham TOWR senilai Rp 18,7 miliar
-Saham TKIM senilai Rp 13,3 miliar
-Saham UNTR senilai Rp 13 miliar
-Saham CPIN senilai Rp 10,3 miliar
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,28 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,66 persen, indeks saham Singapura tergelincir 1,12 persen dan indeks saham Taiwan turun 1,96 persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement