Sukses

Global Teleshop Bakal Fokus Jualan Online hingga Mesin Kopi

PT Global Teleshop Tbk (GLOB) juga akan menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa perbaikan peralatan telekomunikasi, komputer dan peralatan sejenisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Mengalami penurunan pendapatan hingga 87,15 persen sepanjang 2020, membuat PT Global Teleshop Tbk (GLOB) harus mencoba strategi baru dari sisi operasional, salah satunya menjual mesin dan biji kopi.

Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Global Teleshop Tbk juga fokus untuk meningkatkan penjualan handphone dan aksesoris secara online, terutama sebagai official store di berbagai macam platform market place yang ada saat ini.

"Perseroan fokus untuk meningkatkan penjualan di bisnis gaya hidup di antaranya mesin kopi dan biji kopi serta produk gaya hidup lainnya yang relevan," tulis informasi tersebut, Selasa (27/4/2021).

Tak hanya itu, PT [Global Teleshop ](https://www.liputan6.com/tag/global-teleshop "")Tbk juga akan menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa perbaikan peralatan telekomunikasi, komputer dan peralatan sejenisnya.

Terkait target, terdapat empat hal yang hendak dicapai emiten berkode GLOB ini, salah satunya menjaga arus kas tetap positif dan terus meningkat.

"Kedua menjaga EBITDA tetap positif. Ketiga terus meningkatkan penjualan produk-produk dan aksesoris gaya hidup kekinian yang relevan dan ramah lingkungan. Keempat, kegiatan usaha di bidang jasa perbaikan peralatan telekomunikasi, komputer dan peralatan sejenisnya dapat membantu mengoptimalkan kinerja perseroan," tulisnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Global Teleshop

Pendapatan GLOB turun 87,15 persen menjadi Rp 30,67 miliar pada 2020. Padahal pada 2019, pendaparan yang mampu dicapai Rp 238,62 miliar.

Beban pokok pendapatan turun 87,42 persen menjadi Rp 28,60 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 227,42 miliar. Laba kotor turun 81,52 persen dari Rp 11,19 miliar pada 2019 menjadi Rp 2,07 miliar. Beban usaha turun 57,08 persen menjadi Rp 8,26 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,24 miliar.

Perseroan mencatat laba usaha yang mampu dihasilkan sepanjanng 2020 yakni Rp 1,66 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan 78,94 persen dibandingkan 2019, Rp 7,88 miliar.

Untuk laba rugi tahun berjalan perseroan mencatat Rp 50,61 miliar pada 2020 dari periode 2019 rugi Rp 39,73 miliar. Dengan melihat kondisi itu, PT Global Teleshop Tbk mengalami kenaikan kerugian hingga 27,39 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.