Sukses

Melihat Rincian Kinerja Operasional United Tractors Sepanjang Kuartal I 2021

PT United Tractors Tbk raup pendapatan Rp 17,89 triliun pada kuartal I 2021. Realisasi pendapatan itu turun 2,27 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp18,31 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencetak pendapatan turun sepanjang kuartal I 2021. Namun, perseroan mampu mencatat pertumbuhan pada tiga bulan pertama 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (22/4/2021), PT United Tractors Tbk raup pendapatan Rp 17,89 triliun pada kuartal I 2021. Realisasi pendapatan itu turun  2,27 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp18,31 triliun.

Kontribusi pendapatan terbesar disumbangkan kontraktor penambangan yang mencapai 39 persen. Lalu disusul mesin konstruksi sebesar 24 persen, pertambangan batu bara sebesar 22 persen, pertambangan emas 13 persen dan industri konstruksi sebesar 2 persen.

Sementara itu, laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 2,39 persen. Perseroan mencatat laba Rp 1,86 triliun pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,82 triliun.

Perseroan mencatat total liabilitas turun 21 persen dari Rp 48,51 triliun pada kuartal I 2020 menjadi Rp 38,25 triliun pada kuartal I 2021. Total aset susut delapan persen. Aset pada kuartal I 2020 sebesar Rp 114,90 triliun menjadi Rp 105,30 triliun pada kuartal I 2020.

Berikut rincian kinerja operasional antara lain:

Unit Usaha Mesin Konstruksi

Hingga Maret 2021, volume penjualan alat berat tercatat sebanyak 688 unit atau naik 12 persen jika dibandingkan periode Maret 2020 sebanyak 617 unit. Peningkatan penjualan alat berat utamanya didorong oleh peningkatan permintaan dari sektor konstruksi dan pertambangan.

Dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebanyak 42 persen diserap sektor tambang, 31 persen sektor konstruksi, 17 persen sektor kehutanan, dan sisanya 10 persen sektor perkebunan.

Sementara itu, pendapatan perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat turun 7 persen menjadi Rp 1,6 triliun. Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks meningkat dari 73 unit menjadi 129 unit serta penjualan produk Scania dari 64 unit menjadi 126 unit.

Secara keseluruhan, pendapatan unit usaha mesin konstruksi hingga kuartal I 2021 sama dengan kuartal I 2020 sebesar Rp 4,3 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Unit Usaha Kontraktor dan Tambang Batu Bara

Unit Usaha Kontraktor

Unit usaha Perseroan di bidang Kontraktor Penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Hingga kuartal I 2021, unit usaha Kontraktor Penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp7,0 triliun atau turun sebesar 15 persen dibandingkan periode yang sama 2020.

PAMA mencatat penurunan volume produksi batu bara sebesar 4 persen dari 28,0 juta ton menjadi 26,9 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) turun sebesar 10 persen dari 212,7 juta bcm menjadi 191,0 juta bcm

Unit Usaha Pertambangan Batu Bara

Unit usaha Perseroan di bidang Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Total penjualan batu bara hingga kuartal I 2021 mencapai 3,7 juta ton termasuk 849 ribu ton batu bara kokas, atau naik sebesar 17 persen dari periode yang sama 2020 sebesar 3,2 juta ton.

Sejalan dengan peningkatan penjualan batu bara, pendapatan unit usaha Pertambangan Batu Bara meningkat sebesar 18 persen dibandingkan periode sama pada 2020 menjadi Rp4,0 triliun

3 dari 3 halaman

Unit Usaha Tambang Emas dan Konstruksi

Unit Usaha Pertambangan Emas

Unit usaha Perseroan di bidang Pertambangan Emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Hingga Maret 2021, total penjualan dari tambang emas Martabe mencapai 95,3 ribu ons atau naik sebesar 1 persen dari periode yang sama 2020 sebesar 94,8 ribu ons. Pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas hingga Maret 2021 meningkat sebesar 15 persen  menjadi Rp2,2 triliun.

Unit Usaha Konstruksi

PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) adalah perusahaan publik di bidang jasa konstruksi yang sahamnya sebanyak 64,8 persen dimiliki oleh PT Karya Supra Perkasa (KSP), anak perusahaan Perseroan.

Hingga kuartal I 2021, unit usaha industri konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp380 miliar atau turun 20 persen dari sebelumnya sebesar Rp475 miliar pada periode yang sama tahun 2020.

ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp80 miliar yang disebabkan oleh perlambatan pekerjaan beberapa proyek yang sedang berlangsung dan berkurangnya kontrak baru yang diperoleh akibat dampak pandemi COVID-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.