Sukses

Produsen Minuman Terbesar di Asia Tenggara Tunda IPO di Singapura

Thai Beverage yang memiliki merek bir Chang Lager mengatakan, usulan spin off dan listing akan ditinjau pada waktu yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta - Thai Beverage menunda menjual 20 persen saham unit bisnis bir regionalnya melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Singapura senilai USD 2 miliar atau sekitar Rp 29,19 triliun (asumsi kurs Rp 14.598 per dolar AS).

Perseroan menyampaikan hal itu pada 16 April 2021.  Rencana IPO bisnis BeerCo oleh Thai Beverage yang dikendalikan salah satu orang terkaya di Thailand ditetapkan sebagai IPO terbesar di Singapura dalam hampir satu dekade.

Pada Januari 2021, Reuters melaporkan, IPO tersebut dapat mengumpulkan dana sekitar USD 2 miliar. Demikian dilansir dari Channel News Asia, Minggu (18/4/2021).

Selain itu, kondisi pasar yang tidak menentu saat ini, demikian juga prospek ekonomi akibat memburuknya krisis Kesehatan di Thailand dan negara lain tidak kondusif untuk spin-off. Hal itu disampaikan perseroan kepada bursa.

Sebelumnya Thailand melaporkan rekor kasus COVID-19 pada pekan ini. Pihak berwenang menutup sekolah dan bar, serta mendirikan ribuan rumah sakit lapangan untuk mengatasi masuknya pasien, bahkan ketika kasus global juga melonjak.

Thai Beverage yang memiliki merek bir Chang Lager mengatakan, usulan spin off dan IPO akan ditinjau pada waktu yang tepat dan mengawasi secara dekat kondisi pasar untuk menjajaki peluang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berencana Spin Off dan Listing

Dikendalikan oleh taipan Charoen Sirivadhanabhakdi, Thai Beverage merupakan salah satu pembuat minuman terbesar di Asia Tenggara. 

Sebelumnya menargetkan pencatatan saham perdana pada pertengahan 2020 yang tertunda karena pandemi COVID-19. Pada Februari 2021, perseroan konfirmasi kalau kembali merencanakan untuk spin-off.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.