Sukses

IHSG Melemah Terbatas Ikuti Bursa Saham Global

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun 0,14 persen atau 8 poin ke posisi 6.062 pada perdagangan saham Rabu, 31 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan saham Rabu (30/3/2021). Hal ini mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang tertekan.

Mengutip data RTI, pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun 0,14 persen atau 8 poin ke posisi 6.062. Pada pembukaan, IHSG melemah 0,11 persen ke posisi 6.064. Indeks saham LQ45 susut 1,3 persen ke posisi 904. Seluruh indeks sahama cuan kompak tertekan.

Sebanyak 225 saham melemah sehingga menekan IHSG. 151 saham diam di tempat dan 112 saham menguat. Total frekuensi perdagangan saham 76.576 kali dengan nilai transaksi Rp 664 miliar. Total volume perdagangan saham 933,8 juta. Investor asing jual saham Rp 72,76 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.470.

10 sektor saham kompak teretkan. Sektor saham industri dasar turun 1,55 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham keuangan susut 1,48 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 1,19 persen.

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain saham ZYRX melonjak 25 persen, saham SNLK menanjak 24,60 persen, saham SRAJ menguat 19,79 persen, saham ALKA naik 19,79 persen, saham ALKA mendaki 14,74 persen dan saham DIGI menguat 14,74 persen.

Sementara itu, saham-saham yang masuk top losers antara lain saham AGRS turun 6,94 persen, saham BEBS susut 6,94 persen, saham SKLT turun 6,87 persen, saham BNBA susut 6,86 persen, dan saham CASS tergelincir 6,84 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham PTPP sebesar Rp 7,4 miliar, saham INKP sebesar Rp 7,3 miliar, saham TLKM sebesar Rp 5,7 miliar, saham MDKA sebesar Rp 5,7 miliar, dan saham BBTN sebesar Rp 4,9 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 56,4 miliar, saham BBRI sebesar Rp 32,1 miliar, saham ASII sebesar Rp 21,1 miliar, saham BMRI sebesar Rp 9,6 miliar dan saham GGRM sebesar Rp 9,6 miliar.

Mengutip Ashmore Asset Manegement menyebutkan IHSG ditutup melemah ke posisi 6.071 pada perdagangan saham Selasa, 30 Maret 20201 karena saham kapitalisasi besar yang tertekan. Rupiah dan obligas turun. Penguatan dolar Amerika Serikat telah memberikan tekanan ke rupiah dan pasar obligasi.

Indeks dolar AS naik ke posisi 93,22, yang merupakan level tertinggi sejak November 2020. Sementara itu, imbal hasil surat berharga AS naik menjadi 1,7189 persen, yang merupakan level tertinggi dalam satu tahun terakhir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bursa Saham Asia Melemah

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan saham Rabu, (31/3/2021) seiring investor menunggu rilis data ekonomi China.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 melemah 0,76 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Topix tergelincir 0,83 persen, dan indeks saham Korea Selatan Kospi sedikit lebih rendah. Indeks saham Australia menguat 1,02 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik mendaki 0,13 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu (30/3/2021).

Sementara itu, saham Hyundai Motor merosot 0,46 persen pada perdagangan Rabu pagi. Hal ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan akan menghentikan sementara produksi di Ulsan, Korea Selatan dari 7-14 April 2021. Hyundai mengatakan, suspensi itu karena kondisi pasokan suku cadang semikonduktor untuk sistem kamera tampak depan kendaraan utilitas Kona serta modul daya listrik untuk loniq5.

Dari data ekonomi, indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur akan rilis pada Rabu pagi. Di bursa saham AS, indeks saham Dow Jones turun 104,41 poin menjadi 33.066,96. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,32 persen ke posisi 3.958,55. Indeks saham Nasdaq susut 0,11 persen ke posisi 13.045,39.

Penurunan wall street juga dipicu dari imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun menyentuh level tertinggi dalam 14 bulan. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun berada di posisi 1,7153 persen.

Indeks dolar AS berada di posisi 93,234. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 110,29 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.