Sukses

Saham ANTM Melonjak Jelang Peresmian Indonesia Battery Corporation

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 10,55 persen ke posisi Rp 2.410 per saham pada penutupan sesi pertama Jumat, 26 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak pada sesi pertama perdagangan saham Jumat, (26/3/2021). Hal itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat dan rencana pembentukan holding baterai listrik atau Indonesia Battery Corporation yang diresmikan pada Jumat, 26 Maret 2021.

Mengutip data RTI, saham ANTM naik 10,55 persen ke posisi Rp 2.410 per saham. Saham ANTM dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 2.230 per saham. Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.410 dan terendah Rp 2.200 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 61.173 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 994,6 miliar.

Sementara itu, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 6,19 persen ke posisi Rp 4.630 per saham. Saham INCO naik 50 poin pada pembukaan perdagangan saham ke posisi Rp 4.410 per saham. Saham INCO sempat berada di level tertinggi Rp 4.690 dan terendah Rp 4.380 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 12.585 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 231,1 miliar.

Di sisi lain, penutupan sesi pertama, IHSG naik 0,82 persen ke posisi 6.173,21. Indeks saham LQ45 naik 1,21 persen ke posisi 935,88. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau. Sebanyak 309 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 145 saham melemah dan 151 saham diam di tempat.

Penguatan saham ANTM ini  di tengah rencana pendirian holding baterai diresmikan pada Jumat, 26 Maret 2021.

Sebelumnya, Ketua Tim Kerja Percepatan Pengembangan EV Battery dan Komisaris Utama PT MIND ID Agus Tjahajana mengatakan, pembentukan holding BUMN baterai listrik ditargetkan rampung Juni tahun ini.

Agus bilang, seluruh pembicaraan terkait pembentukan holding BUMN baterai ini sudah dilaksanakan dan disepakati rinciannya.

"Target dari pak Wakil Menteri paling tidak Juni ini paling tidak sudah lahir. Itu paling telat, tapi kalau lihat dari progres mungkin bisa lebih cepat karena sudah dilakukan, kemarin kita rapat dan itu sudah sepakat," ujar Agus dalam tayangan langsung di televisi swasta, Kamis, 4 Maret 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Agus menuturkan, pihaknya kini tengah menunggu kepastian dari Menteri BUMN dan Wakil Menteri BUMN terkait pembentukan holding ini.

Sebagai informasi, holding bernama Indonesia Battery Corporation ini dibentuk oleh 4 BUMN, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID, PT Aneka Tambang (Antam), PT Pertamina dan PT PLN.

Setelah holding tersebut lahir, akan terbentuk pula perusahaan joint venture (JV) untuk produksi baterai yang lebih spesifik.

"Misalnya untuk smelting refiningnya antara holding baterai dengan (mitra) apa, nanti ada baterai cell dan battery pack itu JV-nya holding battery dengan Pertamina dan PLN, lalu assemblingnya JV antara holding baterai dengan PLN, jadi akan banyak," ujar Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga dalam kesempatan yang sama.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.