Sukses

Jelang Ramadan, Bagaimana Persiapan Emiten Barang Konsumsi?

Sejumlah emiten melakukan persiapan untuk menghadapi Ramadan 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Meski pandemi COVID-19 belum berakhir, sejumlah emiten barang konsumsi telah melakukan persiapan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan, salah satunya dilakukan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

"Seperti biasanya, kami selalu memperhatikan persediaan barang dan produksi untuk memastikan produk-produk kmi selalu tersedia baik di modern market, tradisional market, hingga retailers," kata Sekretaris Perusahaan PT Mayora Indah Tbk, Yuni Gunawan, kepada Liputan6.com, Senin (22/3/2021).

Dengan persiapan yang dilakukan, emiten berkode MYOR tersebut mampu mengakomodasi lonjakan permintaan yang terjadi saat Ramadan.

"Kami juga  menjalankan strategi komunikasi yang tepat, khususnya dalam bentuk promosi yang sesuai dengan moment Ramadan ini," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Keuangan PT Kino Indonesia Tbk (KINO) Budi Muljono. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi agar barang yang dibutuhkan mampu memenuhi permintaan pasar pada 2021.

"Untuk menghadapi bulan Ramadan, tentunya kami mengevaluasi produk mana yang akan mendapatkan peningkatan demand sehingga kami bersiap untuk produksi dan mendistribusikan barang-barang tersebut agar dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan pasar," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stok Beras Dijamin Aman Jelang Ramadan

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok beras nasional jelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dalam kondisi aman, seiring sebagian besar lahan padi di seluruh Indonesia memasuki masa panen raya pada Maret-April 2021.

“Neraca beras sampai dengan 2021 masih aman, terutama dengan panen raya,” ungkap Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono dikutip dari Antara, Selasa, 22 Maret 2021.

Berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok, ketersediaan beras hingga bulan Mei 2021 diperkirakan hampir mencapai 25 juta ton.

Stok beras hingga Desember 2020 tercatat sebanyak 7,389 juta ton. Sementara itu perkiraan produksi dalam negeri mencapai 17,5 juta ton dan perkiraan kebutuhan sebanyak 12,336 juta ton.

Jelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1442 H, Kementan akan menjalankan strategi untuk menjamin penyediaan pangan termasuk beras.

“Kami akan melakukan pemantauan harga secara rutin, selain juga akan mengadakan pasar murah komoditas utama melalui Pasar Mitra Tani dan di pasar tradisional dengan bekerja sama dengan BUMN dan mitra lainnya,” sebut Momon.

Untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, seperti banjir maupun kekeringan, Kementan akan menerapkan early warning system. “Sistem ini akan membantu dalam memantau wilayah rawan banjir ataupun kekeringan,” kata Momon.

Selain itu antisipasi kemarau telah disiapkan dengan percepatan padat karya infrastruktur, baik melalui rehabilitasi jaringan irigasi tersier, bantuan irigasi perpompaan/perpipaan, ataupun embung. Kementan juga akan mempercepat realisasi penyaluran bibit tanaman.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.