Sukses

BEI Gembok Perdagangan Saham BANK

BEI menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Bank Net Indonesia Syariah (BANK) seiring terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) pada Selasa (16/3/2021).

BEI menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham BANK seiring terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Oleh karena itu, BEI memandang perlu suspensi saham BANK di pasar reguler dan pasar tunai. Selain itu, BEI juga suspensi waran seri I BANK di seluruh pasar mulai sesi pertama 16 Maret 2021 hingga pengumuman lebih lanjut.

“Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia Panjaitan dan  Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi.

Pada penutupan perdagangan saham 15 Maret 2021, saham BANK ditutup naik 8,16 persen ke posisi Rp 2.650 per saham. Pada periode 8-12 Maret 2021, saham BANK sudah menguat 24,05 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembukaan IHSG pada 16 Maret 2021

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada perdagangan saham Selasa (16/3/2021). Sempat dibuka naik, IHSG berbalik arah ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,36 persen atau 22,93 poin ke posisi 6.347,10. Sekitar pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,42 persen ke posisi 6.351. Kemudian IHSG berbalik arah ke zona merah. Indeks saham LQ45 naik 0,42 persen ke posisi 947,20.

Sebagian besar indeks saham menguat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.355,41 dan terendah 6.318,71. Sebanyak 171 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 174 saham melemah dan 171 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 116.815 kali dengan volume perdagangan 1,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 947,4 miliar. Investor asing jual saham Rp 23,3 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin aneka industri dengan naik 1,91 persen. Diikuti sektor saham manufaktur menguat 0,43 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,32 persen.

Saham-saham masuk top gainers antara lain saham VIVA naik 25 persen, saham UANG menguat 24,86 persen, saham BEBS melonjak 24,59 persen, saham NZIA mendaki 21,09 persen dan saham MDIA naik 21,33 persen.

Saham-saham yang tertekan atau masuk top losers antara lain saham UNIQ turun 6,92 persen, saham BBHI merosot 6,91 persen, saham INPC tergelincir 6,85 persen, saham ERTX turun 6,86 persen, dan saham BBSI susut 6,85 persen.

Pada awal perdagangan, saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 32,1 miliar, saham ASII sebesar Rp 22,2 miliar, saham TOWR sebesar Rp 1,8 miliar, saham BJBR sebesar Rp 1,3 miliar, dan saham MIKA sebesar Rp 1,3 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 28,7 miliar, saham INCO sebesar Rp 12, 1 miliar, saham BMRI sebesar Rp 5,5 miliar, saham ADRO sebesar Rp 3,1 miliar, dan saham PGAS sebesar Rp 2,1 miliar.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,34 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,19 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,13 persen, dan indeks saham Taiwan menanjak 0,22 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura turun 0,13 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.