Sukses

IHSG Naik 0,83 Persen Mengekor Bursa Saham Global yang Menghijau

Pada pra pembukaan perdagangan saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,83 persen atau 52 poin ke posisi 6.316.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (12/3/2021). Laju IHSG tersebut mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,83 persen atau 52 poin ke posisi 6.316. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka naik 1,08 persen ke posisi 6.330. Indeks saham LQ45 menguat 0,63 persen ke posisi 945,38. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 246 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 109 saham melemah dan 159 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.334,84 dan terendah 6.301,34.

Total frekuensi perdagangan saham 129.168 dan volume perdagangan 2,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,3 triliun.  Investor asing beli saham Rp 45,37 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.385.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham tambang naik 1,76 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 0,96 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 1,01 persen.

Penguatan IHSG juga didukung bursa saham global yang naik dari bursa saham Asia dan wall street. Mengutip Ashmore Asset Management, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak didorong saham teknologi sehingga mendukung reli saham. 8 dari 11 sektor saham industri naik yang dipimpin saham teknologi.

Bursa saham AS memperpanjang penguatan setelah Presiden AS Joe Biden teken paket stimulus COVID-19 menjadi undang-undang (UU).

Selain itu, klaim pengangguran AS juga turun pada pekan lalu ke level terendah sejak awal November karena program vaksinasi COVID-19 yang dipercepat dan negara bagian melonggarkan pembatasan.

Suku bunga hipotek AS naik untuk empat minggu berturut-turut dengan biaya pinjaman lebih tinggi. Hal itu mengancam reli sektor perumahan. Rata-rata selama 30 tahun, pinjaman tetap berada di 3,05 persen, dari pekan lalu 3,02 persen. Tarif telah melonjak tahun ini dari rekor terendah 2,65 persen pada Januari.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gerak Saham dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham ZBRA naik 34,91 persen, saham BEBS melonjak 34,81 persen, saham ESTA melambung 31,31 persen, saham MDIA NAIK 28,99 persen dan saham CBMF menguat 24,51 persen ke posisi Rp 635 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham DNAR turun 6,98 persen, saham AHAP melemah 6,94 persen, saham AMAR tergelincir 6,94 persen,  saham EDGE susut 6,94 persen dan saham LPLI merosot 6,92 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BMRI sebanyak Rp 28,8 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 26 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 16 miliar, saham ASII sebanyak Rp 14,1 miliar, dan saham ARTO sebanyak Rp 7,7 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 42,2 miliar, saham GGRM sebanyak Rp 5,1 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 4,5 miliar, saham TBIG sebanyak Rp 2,4 miliar dan saham SMGR sebanyak Rp 2,3 miliar.

3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,03 persen, indeks saham Shanghai susut 0,13 persen dan indeks saham Singapura turun 0,11 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,36 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,15 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,22 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.