Sukses

Senat AS Setuju Paket Stimulus COVID-19, Bagaimana Dampaknya ke IHSG?

Senat AS mengesahkan paket bantuan COVID-19 senilai USD 1,9 triliun melalui pemungutan suara.

Liputan6.com, Jakarta - Senat AS mengesahkan paket bantuan COVID-19 senilai USD 1,9 triliun saat Partai Demokrat juga bergegas mengirimkan bantuan baru. Lalu bagaimana dampaknya terhadap IHSG?

DPR yang dikuasai Partai Demokrat bertujuan mengesahkan RUU tersebut pada Selasa, dan mengirimkannya kepada Presiden AS Joe Biden untuk diteken sebelum batas waktu 14 Maret 2021. Hal ini untuk memperbarui program bantuan pengangguran.

Senat menyetujui rencana tersebut dalam pemungutan suara partai 50-49 saat Partai Republik mempertanyakan perlunya paket pengeluaran yang lebih luas. UU tersebut mencakup pembayaran dana tunai hingga USD 1.400 kepada warga AS, peningkatan tunjangan pengangguran sebesar USD 300 hingga September. Demikian dilansir dari CNBC, Minggu (7/3/2021).

Hal ini juga menempatkan dana baru untuk distribusi dan pengujian vaksin COVID-19, bantuan sewa untuk rumah tangga yang kesulitan dan pembukaan sekolah.

Dengan ada sentimen itu bagaimana dampaknya terhadap pasar modal Indonesia?

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Dampak Sentimen Stimulus Paket COVID-19 AS terhadap Pasar Keuangan?

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan, paket stimulus fiscal tersebut disetujui setelah senat menghapus pembayaran secara bertahap kepada warga Amerika Serikat (AS) yang berpenghasilan lebih tinggi. Perdebatan tentang paket stimulus jumbo ini berakhir di Senat.

Ia menuturkan, awal pekan lalu pasar bergerak positif setelah DPR AS telah meloloskan RUU paket bantuan percepatan ekonomi senilai USD 1,9 triliun atau setara Rp 2.600 triliun yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden.

"Paket stimulus fiscal USA yang disahkan pada pekan ini menjadi sentimen positif pasar keuangan di jangka pendek, tetapi berpotensi mendorong naiknya yield USD treasury akibat potensi pemulihan ekonomi yang cepat,” ujar dia, dalam laporannya, Minggu (7/3/2021).

Ia menambahkan, yield US treasury turun pada akhir pekan lalu dari level tertinggi ditambah pengesahan paket stimulus fiskal jumbo AS membuat pasar saham akan menguat pada awal pekan ini.

"Akan tetapi, bila yield US treasury naik lagi kami khawatir pasar akan kembali terkoreksi,” ujar dia.

Ia menambahkan, IHSG akan bergerak dengan support 6.245-6.173 dan resistance 6.307-6.394.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.