Sukses

Macquarie Capital Serap Private Placement Merdeka Copper Gold

PT Merdeka Copper Gold Tbk telah menerbitkan 1.007.259.165 saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menginformasikan telah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada Kamis, 4 Maret 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/3/2021), PT Merdeka Copper Gold Tbk telah menerbitkan 1.007.259.165 saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Harga pelaksanaan private placement Rp 2.420 per saham.

Pelaksanaan private placement itu dilakukan pada 4 Maret 2021. Pencatatan saham tambahan hasil pelaksanaan private placement dilakukan pada 5 Maret 2021.

Dari aksi korporasi itu, Macquarie Capital Limited melaksanakan private placement sebanyak 1.007.259.165 saham. Dana yang diraup dari private placement Rp 2,43 triliun.

"Dana yang diperoleh perseroan melalui pelaksanaan PMTHMETD akan dipergunakan oleh perseroan dan anak perusahaan untuk keperluan belanja modal dan kebutuhan modal kerja perseroan dan anak perusahaan,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 5 Maret 2021

Sebelumnya, IHSG melemah 0,51 persen atau 32,04 poin ke posisi 6.258,75. Indeks saham LQ45 turun 0,75 persen ke posisi 941,36. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 306 saham melemah sehingga menekan IHSG. 187 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.307,68 dan terendah 6.245,30. Total frekuensi perdagangan saham 1.388.503 kali dengan volume perdagangan saham 30,2 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 16,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 190,32 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.341.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham keuangan naik 0,32 persen. Sektor saham tambang melemah 2,78 persen, dan memimpin penurunan. Diikuti sektor saham infrastruktur tergelincir 1,37 persen dan sektor saham industri dasar susut 1,12 persen.

Saham-saham yang naik tajam atau top gainers antara lain saham INDX melonjak 34,62 persen, saham MRAT meroket 34,50 persen, saham VINS mendaki 34,40 persen, saham VICO bertambah 34,19 persen dan saham DADA melambung 33,33 persen.

Saham-saham yang tertekan atau top losers antara lain saham PLAN susut 10 persen, saham DWGL tergelincir 7 persen, saham MFIN melemah 6,99 persen, saham BYAN turun 6,98 persen, dan saham NZIA tergelincir 6,98 persen.

Sedangkan saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 109,8 miliar, saham INKP sebesar Rp 42,6 miliar, saham TKIM sebesar Rp 24,6 miliar, saham BBTN sebesar Rp 20 miliar, dan saham ACES sebesar Rp 19,5 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham ICBP sebesar Rp 62,4 miliar, saham UNTR sebesar Rp 51,5 miliar, saham BMRI sebesar Rp 45,5 miliar, saham CPIN sebesar Rp 36,5 miliar, dan saham ASII sebesar Rp 35,6 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.