Sukses

Wadirut Chandra Asri Baritono Prajogo Pangestu Beli 24.500 Saham TPIA

Baritono Prajogo Pangestu membeli saham TPIA sebanyak 24.500 saham dengan harga pembelian Rp 10.120 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Utama (wadirut) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Baritono Prajogo Pangestu membeli saham TPIA 24.500 saham.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/3/2021). Baritono Prajogo Pangestu membeli saham TPIA sebanyak 24.500 saham dengan harga pembelian Rp 10.120 per saham.Total pembelian saham diperkirakan Rp 247,94 juta.

Pembelian saham itu dilakukan pada 23 Februari 2021. Tujuan dari transaksi pembelian saham untuk investasi dengan statulis kepemilikan langsung. Dengan transaksi tersebut, ia genggam 24.500 saham TPIA.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis, 4 Maret 2021, saham TPIA melemah tipis 0,51 persen ke posisi Rp 9.725 per saham. Saham TPIA dibuka naik sekitar 100 poin ke posisi 9.875 per saham. Saham TPIA berada di level tertinggi 9.900 dan terendah 9.625 per saham. Nilai transaksi Rp 28,8 miliar.

Per 28 Februari 2021, pemegang saham TPIA antara lain PT Barito Pacific Tbk sebesar 41,88 persen, SCG Chemicals Company Limited sebesar 30,57 persen, Prajogo Pangestu sebesar 15,05 persen, Marigold Resources Pte sebesar 4,75 persen, publik 7,75 persen.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 4 Maret 2021

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bangkit dari zona merah pada perdagangan saham Kamis (4/3/2021). Aksi jual investor asing menekan IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,35 persen atau 85,95 poin ke posisi 6.290,79. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,04 persen ke posisi 948,46. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.369 dan terendah 6.270. Sebanyak 314 saham melemah sehingga menekan IHSG. 154 saham menguat dan 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.598.248 kali dengan volume perdagangan saham 27,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,8 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,04 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 0,46 persen. Sementara itu, sektor saham tambang turun 2,87 persen, dan memimpin penurunan sektor saham. Diikuti sektor saham keuangan tergelincir 1,79 persen dan sektor saham infrastruktur turun 1,71 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, IHSG melemah karena ada kasus B117 yang mulai terjadi di Indonesia. Hal ini pengaruhi tren kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia.

“Market masih menanti penetapan Senat AS dalam mensahkan program stimulus Presiden AS Joe Biden senilai USD 1,9 triliun,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan,  melambatnya ekspansi manufaktur di Indonesia juga menekan IHSG. “Penerapan kebijakan PPKM Mikro juga merupakan sentimen negatif bagi pasar,” ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.