Sukses

Top 3: Laba Bersih Mandiri Sekuritas Tumbuh 45 Persen pada 2020

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis, 4 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2020, PT Mandiri Sekuritas mencatatkan pendapatan usaha dan laba bersih tertinggi sepanjang perusahaan beroperasi, atau lebih dari 20 tahun. Hal itu menjadi torehan positif mengingat pandemi COVID-19 yang terjadi.

Meningkat 21 persen dibandingkan 2019, pendapatan usaha sepanjang 2020 mencapai Rp794 miliar. Sementara itu, laba bersih tercatat mencapai Rp135,4 miliar atau meningkat 45 persen pada 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mulai beroperasi sejak Juli 2000, Mandiri Sekuritas hadir dengan dorongan bisnis global bond melalui perusahaan anak Mandiri Securities Pte. Ltd (Mandiri Securities Singapore) dan bisnis retail berkembang pesat.

Artikel pandemic COVID-19, laba bersih Mandiri Sekuritas tumbuh 45 persen menyita perhatian pembaca di saham pada Rabu, 3 Maret 2021. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis, (4/3/2021):

1.Pandemi COVID-19, Laba Bersih Mandiri Sekuritas Tumbuh 45 Persen

Sepanjang 2020, PT Mandiri Sekuritas mencatatkan pendapatan usaha dan laba bersih tertinggi sepanjang perusahaan beroperasi, atau lebih dari 20 tahun. Hal itu menjadi torehan positif mengingat pandemi COVID-19 yang terjadi.

Meningkat 21 persen dibandingkan 2019, pendapatan usaha sepanjang 2020 mencapai Rp794 miliar. Sementara itu, laba bersih tercatat mencapai Rp135,4 miliar atau meningkat 45 persen pada 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Mulai beroperasi sejak Juli 2000, Mandiri Sekuritas hadir dengan dorongan bisnis global bond melalui perusahaan anak Mandiri Securities Pte. Ltd (Mandiri Securities Singapore) dan bisnis retail berkembang pesat.

Berita selengkapnya baca di sini

2.Rights Issue, Bank Maspion Bakal Lepas 2,28 Miliar Saham

PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) akan menambah modal dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 33,97 persen dari modal disetor perseroan.

Jumlah saham itu setara 2,28 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Bank Maspion akan melaksanakan rights issue dalam periode 12 bulan. Demikian mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 3 Maret 2021.

Rights issue Bank Maspion akan memperkuat struktur modal serta mendukung kegiatan usaha dan kinerja dari perseroan. Hal itu diharapkan akan berdampak positif bagi para pemegang saham.

Berita selengkapnya baca di sini

3.Bersiap Menyambut Era Bank Digital

Sejalan dengan tren digitalisasi, bank-bank juga tak mau ketinggalan. Tak hanya memantapkan layanan digital, utamanya saat pandemi COVID-19, sejumlah bank kini bersiap menyambut era bank digital.Euforia bank digital ini berdampak terhadap kenaikan harga saham emiten bank.

Saham emiten bank terutama bank umum kelompok usaha (BUKU) 1 dan 2. BUKU 1 memiliki modal inti kurang dari Rp 1 triliun dan BUKU 2 memiliki modal inti Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.

Salah satunya saham bank yang melonjak signifikan yaitu saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK). Berdasarkan data RTI, saham BANK melonjak 1.938 persen hingga 3 Maret 2021. 

Berita selengkapnya baca di sini

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.