Sukses

Intip Strategi Bisnis Astra International pada 2021

Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti menyebut pihaknya memiliki strategi setiap unit bisnis berbeda tergantung jenis dan industrinya.

Liputan6.com, Jakarta - Meski mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih pada 2020, PT Astra International Tbk (ASII) yakin 2021 akan lebih baik.

Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti menyebut pihaknya memiliki strategi setiap unit bisnis berbeda tergantung jenis dan industrinya.

"Disesuaikan dengan situasi yang dihadapi masing masing usaha. Tapi secara umum, ditengah situasi yang masih menantang, strategi utama adalah menjaga arus kas untuk bisa mempertahankan bisnis di tengah krisis," katanya kepada Liputan6.com.

Tak hanya itu, Astra International juga terus memperhatikan kesehatan dan keselamatan karyawan, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini.

"Disiplin mengelola keuangan, berhemat dan cermat membelanjakan dana yang ada, serta harus bisa menyeimbangkan antara bertahan di situasi krisis namun tidak kehilangan fokus untuk mengembangkan bisnis ke depan. Terlepas dari berbagai strategi, kesehatan dan keselamatan karyawan adalah prioritas utama saat ini," ujarnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Keuangan ASII

PT Astra International Tbk meraup pendapatan Rp 175,04 triliun sepanjang 2020. Pendapatan perseruan turun 26 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 237,16 triliun. Laba bersih merosot 26 persen dari Rp 21,70 triliun pada 2019 menjadi Rp 16,16 triliun.

Laba bersih perseroan belum termasuk keuntungan penjualan saham Bank Permata susut 53 persen dari Rp 21,70 triliun pada 20219 menjadi Rp 10,28 triliun.

Perseroan mendapatkan keuntungan penjualan investasi pada PT Bank Permata Tbk sebanyak Rp 5,88 triliun Laba bersih per saham susut 26 persen menjadi 399 pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya 536.

Beban penjualan perseroan naik dari Rp 9,96 triliun pada 2019 menjadi Rp 11,75 triliun pada 2020. Beban umum dan administrasi perseroan turun dari Rp 14,09 triliun pada 2019 menjadi Rp 13,93 triliun. Penghasilan bunga perseroan tumbuh dari Rp 1,95 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,34 triliun pada 2020.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.