Sukses

Hary Tanoe Bangun Proyek Movieland Mirip Hollywood, Intip Fasilitasnya

Executive Chairman grup MNC, Hary Tanoseodibjo menuturkan, kawasan Lido menjadi kawasan ekonomi khusus akan baik untuk ekonomi kreatif hingga menciptakan lapangan kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Grup MNC resmi mulai pembangunan Movieland setelah pemerintah mengumumkan kawasan Lido menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) pada 11 Februari 2021.

Movieland ini merupakan studio film dan drama seri outdoor yang akan menjadi pusat industri film dan drama seri kelas dunia pertama di Indonesia. Selain itu, menjadi creative hub yang menciptakan lapangan kerja hingga membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Executive Chairman grup MNC, Hary Tanoseodibjo menuturkan, kawasan Lido menjadi kawasan ekonomi khusus  akan baik untuk ekonomi kreatif  hingga menciptakan lapangan kerja.

“Ini akan baik untuk ekonomi kreatif. Menciptakan wirausaha baru, menjadi tempat wisata bagi masyarakat Indonesia bahkan luar negeri, menciptakan devisa, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata Hary, seperti dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Senin (15/2/2021).

Ia menuturkan, saat ini belum ada fasilitas mumpuni untuk outdoor production terutama untuk memproduksi film dan drama televisi. “Pada kesempatan ini, kita melakukan groundbreaking pembangunan Movieland,” kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bakal Ada Apa Saja di Proyek Movieland?

Movieland  dibangun di lahan seluas 21 hektare di kawasan MNC Lido City. Kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas produksi seperti backlot atua lokasi shooting, sound stage atau studio tertutup, peralatan produksi dengan teknologi mutakhir hingga fasilitas pasca produksi dengan teknologi berkelas dunia.

Untuk backlot, Movieland akan menghadirkan berbagai kebutuhan area shooting terbuka seperti area perumahan, permukiman perkotaan, nuansa kota tua, dan pedesaan.

Selain itu, ada area alam terbuka, termasuk area berlatar kerajaan-kerajaan di Indonesia. Movieland juga dilengkapi backlot berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, halte bus, sekolah, supermarket hingga gedung mirip bandara.

Fasilitas pendukung lainnya sound stage seluas 1.500 meter persehi dilengkapi giant green screen dan water tank maupun set terutama penunjang produksi. Selain itu, dilengkapi dormitory atau penginapan untuk para kru film atau televise sehingga mereka tak perlu pulang pergi selama produksi.

“Semua end to end dikerjakan di sini sehingga kualitas produksi kita bisa seperti Hollywood,” kata Hary.

Movieland berada di kawasan MNC Lido City dengan total luas mencapai 3.000 hektare. Ada lapangan golf, theme park, music festival venue, seperti di Loas Angeles, World Garden seperti di Dubai, data center, technology center, danau dan taman nasional.

“Jadi, Movieland dikeliling fasilitas yang sangat luar biasa. Semuanya bertaraf internasional,” kata dia.

 

3 dari 3 halaman

KEK Lido Jadi KEK Pariwisata

KEK Lido merupakan KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi antara lain theme park kelas dunia, lapangan golf, retail and dining. Selanjutnya pengembangan akomodasi resor mewah bintang enam hotel berbintang lainnya, dan pengembangan ekonomi kreatif yaitu studio film dan festival musik.

Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.

Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai USD 4,1 miliar selama 20 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.