Sukses

Intip Prediksi Gerak IHSG Saat Masuki Tahun Kerbau Logam

Ada tiga katalis utama dari prediksi IHSG yang akan menggerakkan pada tahun kerbau logam.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun kerbau logam dalam kalender Tionghoa, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat.

Head of Wealth Management Division Mirae Asset Sekuritas, Fajrin Noor Hermansyah  menilai tahun Kerbau Logam ini akan menjadi tahun yang menjanjikan. Yakni dengan harapan penyebaran COVID-19 akan berangsur mereda dan kondisi perekonomian akan semakin pulih.

“Mirae Asset Sekuritas masih optimistis pasar saham dapat terus bergerak positif dengan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir tahun pada 6.880, dengan kata lain menunjukkan adanya potensi pertumbuhan 17 persen dari posisi akhir 2020,” kata Fajrin, Kamis (11/2/2021).

Tiga katalis utama dari prediksi IHSG tersebut adalah faktor redanya Covid-19 karena vaksin yang sudah mulai diedarkan, Joe Biden sebagai pemimpin baru AS yang akan memberikan rasa aman yang lebih baik kepada negara-negara lain di dunia, serta faktor peningkatan transaksi investor di bursa saham domestik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada Sesi Pertama 11 Februari 2021

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Kamis, (11/2/2021). Akan tetapi, IHSG naik terbatas.

Mengutip RTI, IHSG menguat 8,05 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.209,88. Indeks saham LQ45 melemah 0,10 persen ke posisi 952,04. Ada sebanyak 220 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 210 saham menguat dan 186 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.232,85 dan terendah 61.94,01. Total frekuensi perdagangan saham 641.715 kali dengan volume perdagangan 7,7 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 25,94 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 13.968.

Secara sektoral,sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri turun 0,63 persen, dan catat penurunan terbesar.

Diiikuti sektor saham pertanian melemah 0,52 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,41 persen. Sektor tambang naik 1,08 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti sektor saham keuangan menguat 0,33 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,13 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.