Sukses

Alasan Saham ANTM Lebih Populer Ketimbang INCO Saat Ramai Investasi Baterai hingga Mobil Listrik

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) lebih aktif ditransaksikan saat ada sentimen investasi baterai dan kendaraan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Investasi terkait kendaraan listrik membuat pergerakan saham emiten produsen nikel menjadi perhatian. Salah satunya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Meski demikian, ANTM seolah lebih populer saat ini. Lalu apa alasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut lebih banyak menarik perhatian?

Melihat hal ini, Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menuturkan, hal utama yang menjadi alasan ANTM lebih terkenal di sektor nikel, tak terlepas dari statusnya sebagai BUMN.

"Karena pemerintah berencana membuat holding baterai. Untuk holding baterai itu pastikan milik BUMN. Jadi yang terlibat di sana kemungkinan Antam, jadi sentimennya positif bagi Antam," ujar dia.

Meski demikian, Hans mengaku bila pergerakan saham INCO diprediksi masih cukup baik. Hal ini tak terlepas dari perkembangan kendaraan listrik secara global.

"Harusnya masih bagus. Apalagi kalau memang benaran ada industri baterai. Meskipun bukan perusahaan BUMN, masih positif juga," ujarnya.

 

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transaksi Saham ANTM dan INCO

Mengutip data RTI, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) ditransaksikan sebanyak 2.729.597 kali sepanjang Januari 2021. Saham ANTM naik 14,73 persen ke posisi Rp 2.220 per saham. Nilai transaksi Rp 58,2 triliun. ANTM berada di posisi teratas untuk saham yang paling aktif ditransaksikan selama Januari 2021.

Sementara INCO ditransaksikan sebanyak 454.556 kali sepanjang Januari 2021. Saham INCO sudah menguat 7,84 persen ke posisi Rp 5.500 per saham. Nilai transaksi saham INCO Rp 8,4 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.