Sukses

Masuk Rantai Produksi Tesla, Begini Komentar Antam

T Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Timah Tbk menjadi salah satu rantai produksi Tesla.

Liputan6.com, Jakarta - Melalui laporan Tesla Conflict Minerals Report, diketahui sejumlah perusahaan smelter dari seluruh dunia yang masuk rantai produksi Tesla, termasuk perusahaan BUMN, PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Menanggapi hal tersebut, Antam mengaku sangat terbuka menjalin kemitraan dengan partner strategis tak terkecuali Tesla yang disebut-sebut akan berinvestasi di Indonesia dalam waktu dekat.

"Terkait dengan hal ini, pada prinsipnya Perusahaan terbuka dalam menjalin kemitraan dengan partner strategis berdasarkan profitabilitas menguntungkan dalam mengembangankan proyek-proyek hilirisasi, baik nasional maupun internasional," kata SVP Corporate Secretary, Kunto Hendrapawoko kepada Liputan6.com, ditulis Rabu, (27/1/2021).

Selain itu, Antam juga menyebut bila kerja sama dengan mitra yang memiliki akses teknologi menjadi salah satu cara perusahaan mengembangkan mineral olahan yang dimiliki.

"Terutama mitra kerja yang memiliki akses terhadap teknologi, kapabilitas akses market, dan pendanaan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang yang dimiliki Perusahaan," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PT Antam Tbk dan PT Timah Tbk Masuk Rantai Produksi Tesla

Sebelumnya diketahui dua perusahaan BUMN, yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Timah Tbk menjadi salah satu rantai produksi Tesla.

Dalam daftar tersebut, Antam masuk sebagai pemasok dengan nomor smelter CID001397. Sedangkan Timah memiliki dua nomor smelter.

Keduanya dibedakan dari jenis timah yang digunakan. Untuk Timah unit Kundur yang berada di Kepulauan Riau, menggunakan nomor smelter CID001477 dan Timah unit Muntok di Bangka Belitung, memiliki nomor smelter CID001482. Laporan tersebut resmi dirilis perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat pada akhir 2019.

Ini merupakan laporan berkala yang harus diberikan kepada otoritas bursa AS. Tak hanya dua perusahaan BUMN, terdapat pula sejumlah perusahaan Indonesia yang akan menjadi rantai pemasok Tesla, yakni PT Artha Cipta Langgeng, PT ATD Makmur Mandiri Jaya, PT Menara Cipta Mulia, PT Mitra Stania Prima, dan PT Refined Bangka Tin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.