Sukses

Program Vaksinasi COVID-19 Tahap II Berjalan, Saham Emiten Farmasi Masih Lesu

Bagaimana gerak saham emiten farmasi di tengah program vaksinasi COVID-19 tahap II.

Liputan6.com, Jakarta - Program vaksinasi COVID-19 tahap dua mulai kembali dilakukan pada Rabu, (26/1/2021). Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjalani vaksinasi dosis kedua di Istana Kepresidenan. Vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan, masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari.

Lalu dengan ada sentimen program vaksinasi COVID-19, bagaimana gerak saham emiten farmasi? Mengutip data RTI pukul 10.26 WIB, saham PT Indofarma Tbk (INAF) melemah 6,99 persen ke posisi Rp 3.460 per saham, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) susut 6,98 persen ke posisi Rp 3.600 per saham, saham  PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) turun 6,7 persen ke posisi Rp 2.090 per saham.

Saham PT Phapros Tbk (PEHA) tergelincir 6,67 persen ke posisi Rp 1.330 per saham. Saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) stagnan ke posisi Rp 890 per saham. Saham PT Kalbe Farma Tbk(KLBF) turun 1,9 persen ke posisi Rp 1.515 per saham. Lalu saham PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) merosot 2,45 persen ke posisi Rp 1.395 per saham.

Saham emiten farmasi yang melemah ini juga terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. Pada pukul 10.32 WIB, IHSG melemah 0,91 persen ke posisi 6.083. Indeks saham LQ45 turun 0,60 persen ke posisi 961,31. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 401 saham merah sehingga menekan IHSG. 70 saham menguat dan 136 saham diam di tempat. Pada Rabu pagi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.154,60 dan terendah 5.998,89. Total frekuensi perdagangan 688.651 kali dengan volume perdagangan 10,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 69,73 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Sebut Vaksinasi COVID-19 untuk Masyarakat Dimulai Februari 2021

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan TNI-Polri, pelayan publik, serta masyarakat akan menjalani vaksinasi Covid-19 pada pertengahan Februari 2021. Pada tahap awal, vaksin Covid-19 saat ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

"Pertama, prioritas tenaga kesehatan, dokter dan perawat. Ini prioritas. Kemudian berikutnya, TNI-Polri dan pelayan publik serta masyarakat. Saya kira Februari, nanti berbarengan. Pertengahan bisa masuk ke sana," jelas Jokowi usai menjalani vaksinasi dosis kedua di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021.

Jokowi menargetkan, program vaksinasi kepada 182 juta masyarakat Indonesia bisa rampung pada 2021. Untuk mencapainya, dia berharap ada 1 juta masyarakat dalam satu hari yang disuntik vaksin Covid-19. 

"Kita harapkan memang targetnya, karena kita memiliki 30.000 vaksinator yang ada di 10.000 Puskesmas kita. Kita harapkan paling tidak sehari 900 sampai 1 juta divaksin," kata dia.

Selain itu, Jokowi meminta semua pihak untuk tetap disiplin protokol kesehatan, meski sudah divaksinasi. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

"Selain vaksinasi, kunci kedua adalah menjaga protokol kesehatan. Hindari kerumunan, kurangi mobilitas ke mana-mana," ujar Jokowi. 

Jokowi menargetkan, program vaksinasi kepada 182 juta masyarakat Indonesia bisa rampung pada 2021. Untuk mencapainya, dia berharap ada 1 juta masyarakat dalam satu hari yang disuntik vaksin Covid-19. 

"Kita harapkan memang targetnya, karena kita memiliki 30.000 vaksinator yang ada di 10.000 Puskesmas kita. Kita harapkan paling tidak sehari 900 sampai 1 juta divaksin," kata dia.

Selain itu, Jokowi meminta semua pihak untuk tetap disiplin protokol kesehatan, meski sudah divaksinasi. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

"Selain vaksinasi, kunci kedua adalah menjaga protokol kesehatan. Hindari kerumunan, kurangi mobilitas ke mana-mana," ujar Jokowi. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.