Sukses

Investor Khawatir Lonjakan Kasus COVID-19, IHSG Terjungkal dari 6.200

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,89 persen atau 118,40 poin ke posisi 6.140 pada Selasa, 26 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bangkit dari zona merah pada perdagangan saham Selasa, (26/1/2/2021). Aksi beli investor asing masih terjadi di tengah tekanan IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,89 persen atau 118,40 poin ke posisi 6.140. Indeks saham LQ45 melemah 2,13 persen ke posisi 966,88. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah. Sebanyak 395 saham merah sehingga menekan IHSG. 94 saham menghijau. 138 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.269,66 dan terendah 6.123.

Total volume perdagangan saham 19,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,5 triliun.  Investor asing beli saham Rp 287,02 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.073.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham konstruksi melemah 2,9 persen, dan mencatat penurunan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan merosot 2,7 persen dan sektor saham infrastruktur susut 2,62 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, kasus COVID-19 di Indonesia sudah tembus 1 juta menjadi sentimen negatif bagi pasar saham.

Sedangkan dugaan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan, Nafan menilai, pasar sangat mengharapkan ada transparansi dalam segala praktik bisnis pasar modal di Indonesia.

“Selain itu, market juga mengharapkan ada supremasi hukum dalam memberantas praktik korupsi yang merugikan iklim investasi pasar modal di Indonesia,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Saham-saham  yang cetak top gainers atau keuntungan terbesar antara lain saham LAND menguat 24,51 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham GLOB melonjak 24,44 persen ke posisi Rp 336 per saham, saham IFSH naik 23,26 persen ke posisi Rp 530 per saham, dan saham BNLI melonjak 20,83 persen ke posisi Rp 2.900 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PPLN turun 9,6 persen ke posisi Rp 113 per saham, saham PGJO merosot 8,62 persen ke posisi Rp 53 per saham, saham ADHI turun 6,98 persen ke posisi Rp 1.465 per saham, saham AGRO merosot 6,98 persen ke posisi Rp 1.000 per saham,  dan saham AGRO turun 6,98 persen ke posisi Rp 1.400 per saham.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Sejumlah saham yang dibeli investor asing saat di tengah tekanan IHSG antara lain investor asing beli saham BMRI sebanyak Rp 363,9 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 85,3 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 73,8 miliar, saham ASII sebanyak Rp 49,1 miliar dan saham INKP sebanyak Rp 34,3 miliar.

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 322,8 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 28,7 miliar, saham PWON sebanyak Rp 20,3 miliar, saham CTRA sebanyak Rp 19,5 miliar, dan saham MIKA sebanyak Rp 19,1 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia cenderung melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,55 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,9 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,96 persen.

Lalu indeks saham Thailand naik 0,48 perden, indeks saham Shanghai melemah 1,51 persen, indeks saham Singapura turun 1,01 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,8 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG