Sukses

Bursa Saham Asia Kurang Bertenaga, IHSG Koreksi Terbatas

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG melemah tipis 0,09 persen atau 5,8 poin ke posisi 6.252,71

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada awal sesi perdagangan. Hal ini mengikuti bursa saham Asia yang tertekan pada Selasa (26/1/2021).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG melemah tipis 0,09 persen atau 5,8 poin ke posisi 6.252,71. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG turun terbatas 6,7 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.252. Indeks saham LQ45 melemah 0,48 persen ke posisi 983,57. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 145 saham merosot sehingga menekan IHSG. 166 saham diam di tempat dan 87 saham menghijau. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.259,62 dan terendah 6.219,75.

Total frekuensi perdagangan 65.653 kali dengan volume perdagangan 792 juta saham dan nilai transaksi Rp 795 miliar. Investor asing jual saham Rp 93,74 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.019.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham keuangan merosot 0,94 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi turun 0,79 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,80 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, kebijakan pemerintah memperpanjang pemberlakuan penerapan kebijakan masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari 2021, dan kenaikan kasus COVID-19 picu sentimen negatif di pasar. Selain itu, pelaku pasar juga menanti hasil rapat the Federal Reserve.

“Hasil rilis FDI kuartal IV yang di atas ekspektasi pasar seyogyanya memberikan katalis positif bagi indeks,” kata Nafan.

Mengutip laporan Ashmore, IHSG melemah 0,77 persen ke posisi 6.258,57 pada Senin, 25 Januari 2021, seiring investor menilai risiko penurunan untuk pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2021 karena pemerintah memberlakukan lebih banyak batasan untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang memburuk.

Indonesia sedang bergulat dengan COVID-19 yang catatkan kasus terbesar di Asia Tenggara dan masih melaporkan rekor angka tertinggi beberapa hari. Pemerintah juga harus menghadapi sederet bencana alam seperti banjir di Kalimantan, gempa bumi di Sulawesi, dan gunung meletus di Jawa, meski sejauh ini pengaruhnya terhadap anggaran masih bisa dikendalikan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang catat penguatan terbesar atau top gainers di tengah tekanan IHSG antara lain saham LAND naik 24,51 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham GLOB melonjak 24,44 persen ke posisi Rp 336 per saham, saham BNLI mendaki 14,58 persen ke posisi Rp 2.750 per saham, saham PCAR menanjak 11,11 persen ke posisi Rp 650 per saham, dan saham POLI mendaki 6,3 persen ke posisi Rp 840 per saham.

Saham-saham yang turun tajam atau top losers antara lain saham PPGL turun 9,6 persen ke posisi Rp 113 per saham, saham AGRO tergelincir 6,98 persen ke posisi Rp 1.000 per saham, saham KAEF merosot 6,97 persen ke posisi Rp 3.870 per saham, dan saham AGII susut 6,94 persen ke posisi Rp 1.610 per saham.

3 dari 4 halaman

Aksi Beli Investor Asing

Pada awal perdagangan, saham yang dibeli investor asing antara lain saham ASII sebanyak Rp 6 miliar, saham TPIA sebanyak Rp 3,1 miliar, saham ACST sebanyak Rp 2,9 miliar, saham WIKA sebanyak Rp 1,7 miliar, dan saham BMRI sebanyak Rp 1,3 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,3 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,62 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,72 persen.

Lalu indeks saham Shanghai merosot 0,72 persen, indeks saham Singapura susut 0,58 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,34 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini