Sukses

Sektor Saham Konstruksi Lesu, IHSG Tergelincir 0,77 Persen

Sektor saham konstruksi pimpin pelemahan di antara 10 sektor saham dan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin, (25/1/2021). Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi beli saham di seluruh pasar.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,77 persen ke posisi 6.258,57. Indeks saham LQ45 merosot 0,37 persen ke posisi 987,94. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG masih bergerak di kisaran 6.322-6.148. Total volume perdagangan 16,7 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 159,75 miliar di seluruh pasar.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham keuangan naik tipis 0,09 persen. Sektor saham konstruksi merosot 2,66 persen, dan catat penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian turun 2,61 persen dan sektor saham aneka industri melemah 2,36 persen

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Di tengah pelemahan IHSG, saham-saham yang menguat antara lain saham LAND naik 34,21 persen ke posisi Rp 204 per saham, saham PCAR melonjak 25 persen ke posisi Rp 585 per saham, saham CANI menanjak 24,68 persen ke posisi Rp 394 per saham, dan saham KIOS mendaki 24,30 persen ke posisi Rp 665 per saham.

Sedangkan saham PPGL turun 9,42 persen ke posisi 125 per saham, saham INAF merosot 6,99 persen ke posisi 3.990 per saham, saham KICI tergelincir 6,98 persen ke posisi 240 per saham, saham ASJT susut 6,98 persen ke posisi 240 per saham, dan saham BNLI turun 6,98 persen ke posisi 2.400 per saham.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 216,4 miliar, saham INKP sebanyak Rp 45,3 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 39,9 miliar, saham INTP sebanyak Rp 36,9 miliar, dan saham TKIM sebanyak Rp 32,3 miliar.

Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBNI sebanyak Rp 52 miliar, saham ARTO sebanyak Rp 49,3 miliar, saham CPIN sebanyak Rp 27,3 miliar, saham MIKA sebanyak Rp 24,2 miliar, dan saham ASII sebanyak Rp 24,1 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 2,41 persen, dan catat penguatan terbesar, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 2,13 persen.

Lalu indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,67 persen, indeks saham Thailand sebanyak 0,21 persen, dan indeks saham Shanghai menguat 0,48 persen. Indeks saham Singapura turun 0,53 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,45 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.