Sukses

Belum Genap Sebulan, Itama Ranoraya Telah Jual 1,7 Juta Unit Swab Test Antigen

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menargetkan mampu menjual swab antigen test sebanyak 5-10 juta unit pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki minggu ketiga Januari, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) telah berhasil menjual 1,7 juta unit swab antigen test COVID- 19. Pada kuartal I 2021, Perseroan menargetkan bisa menjual 2,5 - 3 juta unit swab antigen test.

"Kami optimis, apalagi dengan adanya hasil evaluasi Balitbang Kemenkes yang dikeluarkan 15 Januari 2021, Swab Antigen Test Panbio memiliki tingkat sensitivitas dan spesifisitasnya mencapai 100 persen,” ujar Direktur Pemasaran IRRA Hendry Herman seperti dikutip dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (21/1/2021).

Henry menuturkan, permintaan pada awal tahun ini seluruhnya berasal dari swasta khususnya ritel. IRRA menawarkan harga produk yang terjangkau dan penggunaan yang mudah.

Serta satu dari dua produk antigen test telah mendapat rekomendasi WHO. Hal-hal itulah yang menjadi alasan produk swab antigen test IRRA banyak digunakan dalam pemeriksaan test COVID-19.

Adapun untuk penjualan swab antigen test pada 2021, Perseroan menargetkan mampu menjual sebanyak 5-10 juta unit. Target itu naik 100 persen -300 persen dari realisasi volume penjualan 2020 yang hanya sebesar 2,4 juta.

"Perseroan optimis mampu kembali men-delivered target di tahun ini. Selain produk Swab Antigen Test, Perseroan juga optimis untuk penjualan Jarum Suntik ADS dan Mesin Plasma Darah mampu tumbuh di tahun ini,” terang Hendry.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bakal Luncurkan Produk Baru

Dalam waktu dekat, Perseroan akan memulai penjualan produk barunya yaitu Avimac, produk imunomodulator untuk peningkatan imun tubuh yang dapat mendukung percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia. Saat ini, produk tersebut sedang dalam proses produksi karena sudah mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Mengutip data RTI, saham IRRA naik 4,81 persen ke posisi Rp 2.830 per saham. Saham IRRA sempat berada di level tertinggi 3.040 dan terendah 2.690 per saham. Total frekuensi perdagangan 24.036 kali dengan nilai transaksi Rp 248,8 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.