Sukses

Kapitalisasi Pasar Saham BRI Tembus Rp 603 Triliun Jelang RUPSLB

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 1,64 persen ke posisi 4.810 per saham pada perdagangan Kamis pagi, 21 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bergerak melemah pada perdagangan saham Kamis pagi, (21/1/2021). Meski demikian, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sempat cetak rekor kapitalisasi pasar saham capai Rp 600 triliun pada Rabu, 20 Januari 2021.

Mengutip data RTI, saham BBRI melemah 1,64 persen ke posisi 4.810 per saham. Saham BBRI sempat berada di level tertinggi 4.950 dan terendah 4.770 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 16.429 kali dengan nilai transaksi Rp 496 miliar. Pada Kamis pagi, investor asing jual saham BBRI sebanyak Rp 995,1 juta.

Saham BBRI melemah ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berfluktuasi. IHSG melemah 0,12 persen ke posisi 6.422. Sebanyak 215 saham melemah sehingga menekan IHSG. 208 saham menguat dan 167 saham diam di tempat. IHSG sempat sentuh level tertinggi 6.504,99 dan terendah 6.399,66. Nilai transaksi Rp 9,5 triliun.

Sebelumnya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencetak rekor kapitalisasi pasar tertinggi seiring harga sahamnya yang menguat pada perdagangan Rabu, 20 Januari 2021.

Saham BBRI naik 5,84 persen ke posisi Rp 4.890 per saham. Saham BBRI sempat sentuh level tertinggi dalam sejarah Rp 4.920 per saham. Level 4.920 tersebut termasuk harga intraday tertinggi. Sedangkan level terendahnya Rp 4.650 per saham.

Mengutip data RTI, kapitalisasi pasar saham BBRI terbentuk mencapai Rp 603,16 triliun. Total frekuensi perdagangan mencapai 35.332 kali dengan nilai transaksi Rp 1,6 triliun. Bahkan saham BBRI termasuk salah satu yang diborong investor asing. Aksi beli investor asing mencapai Rp 319,5 miliar.

Kapitalisasi pasar saham BRI yang cetak rekor ini terjadi sebelum pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Januari 2021. Salah satu agenda RUPSLB yaitu perubahan susunan pengurus.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembukaan IHSG pada 21 Januari 2021

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa pada awal sesi perdagangan Kamis, 21 Januari 2021. Penguatan IHSG mengikuti wall street dan bursa saham Asia yang menguat  menyambut pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Mengutip data RTI, pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 46,33 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.476,09. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 69,7 poin atau 1,06 persen ke posisi 6.498.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.504,99 dan terendah 6.469,49. Sebanyak 233 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 68 saham melemah dan 156 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 97.140 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 12,02 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.055.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham tambang naik 1,6 persen, dan memimpin penguatan sektor saham. Diikuti sektor saham pertanian naik 1,52 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 1,51 persen.

Sejumlah saham-saham yang menguat signifikan atau top gainers antara lain saham GLOB mendaki 28,75 persen ke posisi Rp 206 per saham, saham DCII menguat 24,80 persen ke posisi Rp 4.780 per saham, saham CANI menanjak 24,51 persen ke posisi Rp 254 per saham, dan saham IPCC menguat 19,26 persen ke posisi Rp 805 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan atau top losers antara lain saham SGER turun 6,97 persen ke posisi Rp 935 per saham, saham MEGA merosot 6,87 persen ke posisi Rp 9.150 per saham, saham TIRA susut 6,85 persen ke posisi Rp 272 per saham, dan saham SOHO tergelincir 6,81 persen ke posisi Rp 5.475 per saham.

Pada awal sesi perdagangan, investor asing beli saham BBCA sebanyak Rp 42,7 miliar, saham TOWR sebanyak Rp 10,4 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 4,6 miliar, saham BBTN sebanyak Rp 3,7 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 3,7 miliar, dan saham HMSP sebanyak Rp 2 miliar.

Selain itu, investor asing jual saham BMRI sebanyak Rp 16,1 miliar, saham BFIN sebanyak Rp 15 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 14,3 miliar, saham BUMI sebanyak Rp 13,6 miliar, dan saham INKP sebanyak Rp 6,1 miliar.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 0,04 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,82 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,81 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,23 persen, indeks saham Singapura menguat 0,20 persen dan indeks saham Taiwan naik 1,39 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.