Sukses

BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham FILM dan KIOS

BEI pun mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan seiring suspensi saham KIOS dan FILM.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan dua saham pada Rabu, (20/1/2021). Dua saham itu antara lain PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT MD Pictures Tbk (FILM). 

Dilansir dari keterbukaan informasi BEI, suspensi saham Kioson dan MD Pictures ini dalam rangka cooling down setelah terjadi lonjakan harga kumulatif dalam beberapa hari terakhir. 

Penghentian sementara perdagangan kedua saham tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Alasannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang investasinya.

BEI  pun mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Informasi saja, harga saham KIOS telah melonjak dari level Rp 131 menjadi Rp 565 pada  7-19 Januari 2021. Begitu juga dengan harga saham FILM telah melonjak dari level Rp 195 menjadi Rp 360 pada periode sama.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada Sesi Pertama 20 Januari 2021

Sebelum, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu kembali perkasa pada perdagangan saham Rabu, 20 Januari 2021, Penguatan IHSG didukung aksi beli investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,31 persen atau 82,97 poin ke posisi 6.404,82. Indeks saham LQ45 menguat 2,06 persen ke posisi 1.009,43. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

270 saham menghijau sehingga mendorong IHSG menguat. 205 saham melemah dan 133 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG menguat ke posisi 6.334,51. Selama sesi pertama perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.415,80 dan terendah 6.299,39. Investor asing beli saham Rp 529,50 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 14.067.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,36 persen. Sektor saham tambang naik 3,36 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Diikuti sektor saham industri dasar naik 2,08 persen dan sektor saham keuangan mendaki 1,73 persen.

Saham-saham cetak penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham GLOB naik 34,45 persen ke posisi Rp 160 per saham, saham CANI melonjak 34,21 persen ke posisi Rp 204 per saham, saham IPCC mendaki 25 persen ke posisi Rp 675 per saham, saham DCII naik 24,76 persen ke posisi Rp 3.830 per saham, dan saham TFAS menguat 24,65 persen ke posisi Rp 354 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot tajam atau top losers antara lain saham PLAN turun 8,08 persen ke posisi Rp 91 per saham, saham FIRE merosot 6,99 persen ke posisi Rp 1.065 per saham, saham SGER susut 6,94 persen ke posisi Rp 1.005 per saham, saham INAF turun 6,92 persen ke posisi Rp 4.570 per saham, dan saham KAEF tergelincir 6,92 persen ke posisi Rp 4.570 per saham.

Investor asing masih membeli saham bank pada sesi pertama perdagangan. Investor asing beli saham BMRI sebanyak Rp 235,5 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 146,8 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 37,9 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 16,9 miliar, dan saham ASII sebanyak Rp 10,1 miliar.

Selain itu, investor asing melepas sejumlah saham antara lain saham HMSP sebanyak Rp 13,4 miliar, saham PWON sebanyak Rp 8,9 miliar, saham BFIN sebanyak Rp 8,2 miliar, saham MAPI sebanyak Rp 6,8 miliar, dan saham CPIN sebanyak Rp 5,4 miliar.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat dipimpin IHSG. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,58 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,28 persen, dan indeks saham Shanghai menguat 0,19 persen.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,46 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,60 persen, indeks saham Singapura turun 0,06 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,64 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.