Sukses

Belanja Modal PT Timah Tbk Rp 1,9 Triliun, untuk Apa Saja?

Belanja modal PT Timah Tbk (TINS) meningkat dari Rp 1,5 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,9 triliun pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Timah Tbk (TINS), akan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga mencapai Rp1,9 triliun pada 2021.

"Total capex Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2021 sebesar kurang lebih Rp1,9 triliun. Capex tersebut bersumber dari dana perusahaan dan penggunaan long term financing," kata Sekretaris Perusahaan Timah Muhammad Zulkarnaen kepada Liputan6.com, Senin (18/1/2021).

Dari belanja modal tersebut, Zulkarnaen mengaku bila sebagian besar dana yang digelontorkan akan digunakan untuk investasi. Selain itu, peluasan kapasitas serta meningkatkan produksi menjadi target utama yang akan dijalankan.

"Rencananya akan digunakan untuk biaya investasi di Timah dan Anak Perusahaan dengan prosentase 94 persen-96 persen. Di Timah sendiri biaya terbesarnya dialokasikan untuk perluasan kapasitas untuk meningkatkan produksi, sisanya untuk pengembangan usaha," ujarnya.

Meningkat dibandingkan 2020, belanja modal yang disiapkan TINS tahun lalu hanya sebesar Rp1,5 triliun. Hal itu tak terlepas dari prediksi konsumsi timah secara global yang akan meningkat.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin, 18 Januari 2021, saham PT Timah Tbk (TINS) merosot 6,84 persen ke posisi Rp 2.180 per saham. Saham TINS sempat berada di level tertinggi Rp 2.350 dan terendah Rp 2.180 per saham. Nilai transaksi Rp 403,2 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saham TINS Sempat Sentuh Level Tertinggi dalam 10 Tahun

Sebelumnya, saham PT Timah Tbk (TINS) bergerak perkasa pada perdagangan saham Kamis, 14 Januari 2021. Penguatan saham PT Timah Tbk terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuaktif dan mencapai level tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Saham TINS naik 23,12 persen ke posisi Rp 2.370 per saham pada penutupan sesi pertama perdagangan. Hingga akhirnya ditutup menguat 17,40 persen ke posisi Rp 2.260 per saham.

Saham TINS sempat berada di level tertinggi 2.400 dan terendah 1.925. Total frekuensi perdagangan 88.988 kali dengan volume perdagangan 7.517.298 lot  Nilai transaksi harian Rp 1,7 triliun.

Mengutip data yahoofinance, saham TINS sempat berada di level 2.162 pada 1 Oktober 2010. Pada periode 11-14 Januari, saham TINS sudah naik 24,52 persen ke posisi Rp 2.260 per saham. Volume perdagangan 1,34 miliar saham. Nilai transaksi Rp 2,8 triliun.

Investor domestik beli saham TINS Rp 39,2 miliar. Sementara itu, IHSG melemah tipis 0,11 persen  atau 6,89 poin ke posisi 6.428,31. Indeks saham LQ45 merosot 0,05 persen ke posisi 1.002,38. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.