Sukses

IHSG Berpeluang Lanjutkan Koreksi, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Senin, 18 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Senin, (18/1/2021). Pelaku pasar menanti pengumuman suku bunga acuan dan pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bayangi laju IHSG.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pasar saham masih akan dipengaruhi dari dinamika politik Amerika Serikat. Pelaku pasar menanti pelantikan Joe Biden pada 20 Januari 2021. Selain itu, perkembangan kasus COVID-19 baik global dan domestik juga bayangi pelaku pasar.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) terkait suku bunga acuan BI 7-days reverse repo rate pada 21 Januari 2021.

"Dari domestik perkembangan kasus COVID-19 meningkat lagi. Pelaku pasar juga menanti pengumuman suku bunga,” ujar dia Nafan saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Senin (18/1/2021).

Sementara itu, pengamat pasar modal Hans Kwee menuturkan, saat ini tidak terlalu banyak sentimen positif.

Dari sentimen global, pelaku pasar mengkhawatirkan stimulus COVID-19 oleh Joe Biden akan membuat kenaikan pajak di AS lebih cepat. Selain itu, imbal hasil obligasi juga meningkat sehingga dolar AS akan menguat.  Ditambah sentimen program vaksinasi COVID-19 yang diperkirakan lama.

"Optimisme turun dari global. Program vaksinasi akan lama. Dunia sedang hadapi masalah pandemi COVID-19, sedangkan vaksin butuh waktu. Jadi lockdown akan dilakukan negara-negara maju. Pasar kekurangan sentimen positif,” kata dia.

Hans memperkirakan, IHSG melemah pada awal pekan ini dengan kisaran support 6.158-6.341 dan resistance 6.400-6.472.

Nafan juga prediksi IHSG koreksi pada awal pekan ini. IHSG berpeluang menuju ke level suppor terdekat. “Berdasarkan rasio Fibonacci, adapun support dan resistance berada pada 6.325 hingga 6.406,44,” kata Nafan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saham Pilihan

Untuk pilihan saham, Nafan memilih sejumlah saham untuk dipertimbangkan pelaku pasar:

1.PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

(ROE:3,72 persen, PER: 21,70 kali, EPS: 67,99, PBV: 0,81 kali, Beta:1,36)

Akumulasi beli pada area level 1.440-1.460 dengan target harga secara bertahal di level 1.500,1.545, 1.600, 1.730 dan 1.860. Support di 1.440 dan 1.400

2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

(RoE: 14,51 persen, PER: 31,99 kali, EPS: 1.094,81, PBV: 4,64 kali, Beta: 0,94)

Akumulasi beli pada area 34.200-34.800 dengan target harga secara bertahap di level 35.300, 36.075, 37.600, dan 39.050. Support di 33.000.

3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

(RoE: 9,7 persen, PER: 16,49 kali, EPS: 404,85, PBV:1,6 kali, Beta:1,46)

Akumulasi beli pada area 6.625-6.725 dengan target harga secara bertahap di level 6.925, 7.100, 7.550,7.850, dan 8.050. Sedangkan support 6.350.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Sementara itu, Hans memilih sejumlah saham yang dapat dicermati antara lain:

1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Ia memprediksi, ANTM berpeluang melemah, area sos di level 3.440-3.040. Area buy back jika break level 3.510 dan target pelemahan ke level 2.910-2.550.

2.PT Bank Bukopin Tbk (BBKP)

Ia memprediksi, BBKP berpeluang melemah, area sos di level 845-750. Area buy back jika break level 865 dan target pelemahan ke level 720-595.

3.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Ia memprediksi, ITMG berpeluang melemah, area sos di level 15.050, sampai 14.050. Area buy back jika break ke level 15.350 dan target pelemahan ke level 13.400-13.200.

4.PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)

Ia perkirakan, SMBR berpeluang melemah, area sos di level 1.285-1.120. Area buy back jika break level 1.310 dan target pelemahan ke level 1.075-1.020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.