Sukses

Sriwijaya Air, Maskapai yang Berencana IPO Sejak 2017

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak diduga jatuh di sekitar Pulau Seribu, dan terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat Sriwijaya Air tersebut diduga jatuh di sekitar Pulau Seribu, dan terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB.

Adapun Sriwijaya Air merupakan maskapai nasional yang berdiri sejak 10 November 2003. Sriwijaya Air, salah satu maskapai terbesar di Indonesia yang menerbangkan lebih dari 950 ribu penumpang setiap bulan.

Sriwijaya Air fokus pada bisnis penerbangan penumpang dan layanan pengiriman barang, dengan jangkauan nasional dan regional.

Sebelumnya maskapai nasional ini dikabarkan berupaya mencari pendanaan dan peluang investasi baru. Hal itu dilakukan dengan mengundang investor strategis dan membuka peluang melepas saham perdana atau initial public offering (IPO).  Rencana IPO Sriwijaya Air sudah berhembus sejak 2016.

Ketika ikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty, Sriwijaya Air berencana bisa menjadi instrumen pilihan investor untuk kelola dana di Indonesia.

"IPO mimpi besar perusahaan kami. Dengan ada tax amnesty ini Sriwijaya Air bisa memberikan support orang yang masuk ke Indonesa. Dananya masuk untuk beli saham Sriwijaya Air," ujar CEO Sriwijaya Air Group Chandra Lie, Selasa, 27 September 2016.

Dia mengaku, dengan mengikutsertakan perusahaan dalam program tax amnesty ini juga sangat membantu dalam pembukuan perusahaan. Dengan demikian tax amnesty akan mempermudah perusahaan saat IPO. ‎

Chandra sudah membentuk divisi khusus di perusahaannya untuk mengkaji dan membuat perhitungan sebagai bagian dari persiapan IPO. "Kita rencana kalau bisa IPO pada Maret tahun depan, saat ini kita sedang persiapkan," ujar dia.

Chandra menuturkan, dana yang diperoleh dari penjualan saham ini akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis perusahaan. Salah satunya membeli pesawat-pesawat berbadan lebar.

Boeing 777-900ER menjadi mimpi Sriwijaya Air untuk bisa memilikinya. Chandra mengaku, pesawat jenis itu akan digunakan untuk memperkuat rute internasional, antara lain ke Tiongkok dan rencana penebangan Umroh dan Haji.

Kabar peluang IPO tersebut pun kembali terdengar pada Januari 2020. Mengutip berbagai sumber, pelaksanaan IPO sudah direncanakan pada 2017. Akan tetapi, rencana itu belum terealisasi karena ekonomi global yang lesu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Rute Jakarta-Pontianak Hilang Kontak

Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak, pada Sabtu, 9 Januari 2021. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB

"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati ketika dikonfirmasi, Sabtu.

Dia mengatakan, hilangnya kontak Sriwijaya Air saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.