Sukses

BEI Hentikan Perdagangan Sementara Saham Adhi Karya pada 7 Januari 2021

Dalam tiga bulan terakhir memang terjadi lonjakan pada harga saham PT Adhi Karya Tbk, yakni mencapai 255 persen dari Rp552 menjadi Rp1.795 pada Rabu 6 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hentikan sementara perdagangan saham (suspensi) PT Adhi Karya Tbk (ADHI) karena terjadi peningkatan signifikan, Kamis (7/1/2021).

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai," tulis keterbukaan informasi yang ditandatangi Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M Panjaitan.

Bursa mengimbau kepada pihak berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.

Dalam tiga bulan terakhir memang terjadi lonjakan pada harga saham ADHI, yakni mencapai 255 persen dari Rp552 menjadi Rp1.795 pada Rabu 6 Januari 2021.   Saham ADHI juga sempat mendapatkan suspensi pada awal Desember 2020 karena hal serupa.

Selain Adhi Karya, BEI suspensi saham PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) di pasar reguler dan tunai mulai sesi perdagangan saham 7 Januari 2021 hingga pengumuman bursa lebih lanjut. Hal ini seiring peningkatan harga saham kumulatif pada saham JAST.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembukaan Perdagangan IHSG pada 7 Januari 2021

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Kamis, 7 Januari 2021. Pergerakan IHSG ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street dan Asia yang menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat 26,03 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.091,71. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka sekitar 36 poin atau 0,61 persen ke posisi 6.102. Indeks saham LQ45 mendaki 1,13 persen ke posisi 956. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat. Total volume perdagangan saham 1,6 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 669,46 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 13.880.

Sebanyak 206 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 53 saham melemah dan 141 saham di tempat. Pada Kamis ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.122,79 dan terendah 6.090,36. Indeks saham LQ45 menanjak 1,05 persen ke posisi 954.

Secara sektoral, 10 sektor saham menguat. Sektor saham pertanian menguat 2,4 persen, dan memimpin penguatan. Diikuti sektor saham infrastruktur menanjak 1,12 persen dan sektor saham konstruksi menguat 0,91 persen.

Saham-saham catatkan top gainers atau menguat signifikan antara lain saham TECH menguat 24,92 persen ke posisi Rp 1.905 per saham, saham APEX melonjak 24,46 persen ke posisi Rp 575 per saham, dan saham TGRA menanjak 21,37 persen ke posisi Rp 316 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DAYA melemah 6,83 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham PTSP merosot 6,67 persen ke posisi Rp 3.000 per saham, dan saham RICY tergelincir 6,67 persen ke posisi Rp 98.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.