Sukses

Sempat Terbakar, IHSG Ditutup Menguat Tipis ke 5.938,32

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.976,56 dan terendah 5.924,37.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan saham Jumat ini. Indeks saham sempat mengalami tekanan tetapi akhirnya ditutup menghijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (11/12/2020), IHSG ditutup naik 4,63 poin atau 0,08 persen ke posisi 5.938,32. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 0,26 persen ke posisi 929,94.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.976,56 dan terendah 5.924,37.

Pada sesi penutupan pedagangan, 205 saham perkasa sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sementara itu, sebanyak 266 saham melemah dan 157 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.323.482 kali dengan volume perdagangan 27,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,9 triliun.

Investor asing jual saham Rp 66 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.060.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, masing-masing lima sektor berada di zona merah dan hijau.

Sektor yang menguat antara lain perkebunan yang naik 2,10 persen, sektor pertambangan naik 1,22 persen dan sektor kontruksi naik 2,38 persen.

Sementara pelemahan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang anjlok 2,56 persen. Disusul sektor manufaktur turun 1,41 persen dan sektor aneka industri turun 1,26 persen.

Saham yang menguat antara lain ATAP yang naik 35 persen ke Rp 135 per lembar saham. Kemudian ESSA yang naik 34,52 persen ke Rp POLA per lembar saham dan POLA yang naik 34,43 persen ke Rp 246 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain GSMF yang melemah 7 persen ke Rp 93 per lembar saham. Kemudian IRRA turun 6,99 persen ke Rp 1.330 per lembar saham dan OPMS turun 6,98 persen ke Rp 160 per lembar saham.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembukaan Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Sebanyak 215 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada pra-pembukaan perdagangan Jumat (11/12/2020), IHSG naik 12,66 poin atau 0,21 persen ke level 5.946,35. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG menguat 22,39 poin atau 0,35 persen ke 5.956,53.

 

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,94 persen ke posisi 941,12. Seluruh indeks acuan bergerak di zona hijau

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.975,56. Sedangkan terendah 5.945,17.

Sebanyak 215 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 65 saham melemah dan 169 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 83.438 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 triliun.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 95,39 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.090 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 1,64 persen. Kemudian disusul sektor keuangan yang naik 1,08 persen dan sektor perkebunan yang naik 0,91 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain POLA naik 34,43 persen ke Rp 246 per lembar saham. Kemudian PTDU naik 34,07 persen ke Rp 244 per saham dan LRNA naik 12,50 persen ke Rp 278 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain IRRA turun 6,99 persen ke Rp 1.330 per lembar saham, BBYB yang turun 7 persen ke Rp 372 per lembar saham dan ICON turun 6,92 persen ke Rp 121 per saham.

Dari riset Ashmore, bursa AS ditutup lebih rendah dengan saham energi menopang karena harga minyak mentah reli ke level tertinggi sejak Maret.

Facebook memperpanjang penurunan dua hari menjadi 2,2 persen setelah Komisi Perdagangan Federal AS mengambil langkah besar menuju kemungkinan pecahnya perusahaan media sosial tersebut.

Sementara itu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua DPR Nancy Pelosi keduanya mengatakan telah ada kemajuan menuju kesepakatan bantuan Covid-19, tetapi negosiasi terus terhambat oleh perbedaan mengenai melindungi pemberi kerja dari tanggung jawab atas infeksi Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.