Sukses

Menunggu Data Industri China, Bursa Saham Asia Bergerak Mendatar

Di Korea Selatan, indeks saham Kospi tak banyak berubah atau hanya mendatar.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia hanya sedikit berubah pada perdagangan Jumat. Investor menunggu data tentang industri China.

Mengutip CNBC, Jumat (27/11/2020), bursa saham Asia hanya sedikit berubah pada pembukaan perdagangan Jumat pagi.

Ada dua sentimen yang membayangi bursa saham Asia. Pertama data industri China dan kedua soal vaksin Corona Covid-19.

Mengutip CNBC, Jumat (27/11/2020), indeks saham Nikkei 225 Jepang merosot 0,1 persen di awal perdagangan. Sementara indeks Topix Jepang menguat 0,15 persen.

Di Korea Selatan, indeks saham Kospi tak banyak berubah atau hanya mendatar. Sedangkan bursa saham di Australia merosot dengan S&P/ASX 200 turun sekitar 0,2 persen.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang yang menjadi patokan bursa saham Asia diperdagangkan lebih rendah.

Data keuntungan industri China untuk bulan Oktober akan keluar sekitar pukul 9.30 pagi waktu Hong Kong. Investor menunggu data tersebut sebagai sinyal pemulihan ekonomi.

Saat ini, beberapa perusahaan farmasi tengah berlomba menciptakan vaksin virus Corona Covid-19. Perkembangan terakhir dari beberapa perusahaan cukup menggembirakan.

Semakin baik hasil dari uji coba vaksin tersebut akan memberikan tenaga bagi bursa saham Asia karena menjadi pertanda pemulihan ekonomi bakal segera terjadi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perdagangan Sebelumnya

Pada perdagangan sebelumnya, Saham di Asia-Pasifik naik pada perdagangan Rabu pagi menyusul rekor sesi di Wall Street karena harapan vaksin virus corona dan berkurangnya ketidakpastian dalam politik AS yang mendukung sentimen investor.

Dikutip dari CNBC, Rabu (25/11/2020), di Jepang, Nikkei 225 melonjak 1,4 persen sedangkan indeks Topix naik 1 persen. Kospi Korea Selatan naik 0,85 persen.

 

Sementara di Australia, S & P / ASX 200 naik 0,76 persen.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,38 persen lebih tinggi.

Investor akan memantau saham pembuat smartphone China yang terdaftar di Hong Kong, Xiaomi setelah perusahaan itu membukukan kenaikan sekitar 19 persen dari tahun ke tahun dalam laba bersih yang disesuaikan untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 September.

"Pengiriman smartphone global kami naik ke posisi ke-3 pada kuartal ketiga tahun 2020, dengan pangsa pasar tertinggi sepanjang masa sebesar 13,5 persen, menurut Canalys," kata Xiaomi dalam sebuah pernyataan.

Kenaikan kuat semalam di Wall Street kemungkinan akan mengangkat sentimen investor di Asia-Pasifik pada hari Rabu.

Dow Jones Industrial Average ditutup di atas 30.000 untuk pertama kalinya dan naik 454,97 poin menjadi 30.046,24. S&P 500 juga mencapai rekor penutupan, naik 1,6 persen menjadi 3.635,41. Nasdaq Composite naik 1,3 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 12.036,79.

Momentum positif dalam perlombaan vaksin virus corona telah mendongkrak pasar global. Awal pekan ini, AstraZeneca mengumumkan bahwa analisis sementara menunjukkan vaksinnya memiliki kemanjuran rata-rata 70 persen dalam melindungi dari virus.

Ketidakpastian dalam politik AS juga mereda setelah pemerintahan Trump secara resmi memulai proses transisi ke Presiden terpilih Joe Biden setelah penundaan berminggu-minggu.

3 dari 3 halaman

Infografis Disiplin Protokol Kesehatan Harga Mati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.