Sukses

Seluruh Sektor di Zona Merah, IHSG Ditutup Anjlok 1,37 Persen

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.182,53 dan terendah 5.105,15.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis(15/10/2020), IHSG ditutup melemah 70,94 poin atau 1,37 persen ke posisi 5.105,15. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 1,68 persen ke posisi 782,88.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.182,53 dan terendah 5.105,15.

Pada sesi penutupan pedagangan, 127 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 296 saham melemah dan 160 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 877.901 kali dengan volume perdagangan 13 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 20,63 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.736.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor keuangan yang anjlok 1,86 persen. Kemudian diikuti sektor konstruksi yang turun 1,63 persen dan sektor aneka industri turun 1,45 persen.

Saham yang menguat antara lain BBYB yang naik 25 persen ke Rp 350 per lembar saham. Kemudian ALMI yang naik 22,11 persen ke Rp 232 per lembar saham dan FIRE naik 14,05persen ke Rp 276 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain BALI yang melemah 7 persen ke Rp 930 per lembar saham. Kemudian OMRE turun 6,96 persen ke Rp 294 per lembar saham dan AKSI turun 6,91 persen ke Rp 404 per lembar saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesi Awal Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Sebanyak 117 saham menguat namun tak mampu membawa IHSG ke zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan Kamis (15/10/2020), IHSG turun tipis 3,50 poin atau 0,07 persen ke level 5.172,59. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG turun 1,93 poin atau 0,01 persen ke level 5.174,22.

Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 0,12 persen ke posisi 795,29. Gerak indeks acuan beragam.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.182,53. Sedangkan terendah 5.170,36.

Sebanyak 117 saham menguat namun tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 92 saham melemah dan 141 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 49.707 kali dengan volume perdagangan 778,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 740 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 12,13 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.656 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, 5 sektor berada di zona merah, diantaranya sektor keuangan yang anjlok 0,71 persen. Kemudian, sektor konstruksi turun 0,29 persen dan sektor aneka industri turun 0,23 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, ANTM naik 11,52 persen ke Rp 1.065 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 10 persen ke Rp 550 per saham dan KARW naik 9,59 persen ke Rp 80 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain DEAL turun 6,92 persen ke Rp 148 per lembar saham, AGRO yang turun 6,91 persen ke Rp 458 per lembar saham dan KPAS turun 6,85 persen ke Rp 68 per saham.

Sementara secara regional, berdasarkan data Ashmore, saham di Asia turun dipimpin oleh sektor energi dan material. Momentum pemulihan ekonomi China tetap solid di bulan tersebut, dengan aktivitas di sektor manufaktur dan jasa terus menguat.

Kredit China terus tumbuh kuat yang mencerminkan upaya pemerintah untuk menambah stimulus dan permintaan yang lebih kuat seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi.

Sedangkan saham AS jatuh menyusul komentar Menteri Keuangan Steven Mnuchin bahwa peluang untuk paket stimulus pra-pemilihan dari Kongres sangat tipis.

Presiden Federal Reserve Bank Richmond Thomas Barkin mengatakan, rebound dalam kasus virus corona AS menjadi sekitar 50 ribu per hari telah menambah ketidakpastian pada prospek dan dapat menghalangi bisnis untuk mempekerjakan atau berinvestasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.