Sukses

IHSG Dibuka di 2 Arah, Saham BRIS Melonjak 22 Persen

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang menguat yaitu keuangan dengan naik 0,44 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di dua arah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Semula IHSG menghijau tetapi tak lama kemudian mengalami tekanan.

Pada prapembukaan perdagangan Selasa (13/10/2020), IHSG naik tipis 0,32 poin atau 0,01 persen ke level 5.093,43. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik 3,33 poin atau 0,07 persen ke level 5.097,45. Namun tak lama kemudian, IHSG melemah 14,70 poin atau 0,31 persen ke level 5.077, 60.

Sementara indeks saham LQ45 melemah 0,38 persen ke posisi 774,04. Gerak indeks acuan tak seragam pada perdagangan hari ini.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.106,45. Sedangkan terendah 5.075,54.

Sebanyak 118 saham menguat dan 101 saham melemah. Sementara 147 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 38.412 kali dengan volume perdagangan 692 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 481 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 15 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.670 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang menguat yaitu keuangan dengan naik 0,44 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh sektor pertambangan yang anjlok 0,74 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang turun 0,64 persen dan sektor infrastruktur melemah 0,64 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, BRIS naik 22,78 persen ke Rp 1.110 per lembar saham. Kemudian BNLI naik 13,82 persen ke Rp 2.800 per saham dan AGRO naik 12,12 persen ke Rp 384 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain GDST turun 6,90 persen ke Rp 80 per lembar saham, BMSR yang turun 6,90 persen ke Rp 81 per lembar saham dan PSDN turun 6,82 persen ke Rp 123 per saham.

Dalam riset Ashmore, Wall Street atau bursa saham AS naik ke level tertinggi dalam enam pekan pada penutupan perdagangan Senin. Pendorongnya adalah saham-saham teknologi.

The NYSE FANG+ index melonjak 3,6 persen dan membukukan sesi terbaik dalam satu bulan. Kenaikan ini menjelang rilis layanan baru Amazon dan juga produk baru dari Apple.

Sebanyak 10 dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi dengan sektor teknologi menguat 2,7 persen.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Sebelumnya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin(12/10/2020), IHSG ditutup menguat 39,43 poin atau 0,78 persen ke posisi 5.093,09. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 0,72 persen ke posisi 777,30.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.103,50 dan terendah 5.078,12.

Pada sesi penutupan pedagangan, 266 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 168 saham melemah dan 164 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham standar. Total frekuensi perdagangan saham 673.960 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 2,54 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.718.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang berada di zona merah yaitu sektor konstruksi yang melemah 0,43 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang turun 0,26 persen dan sektor konstruksi turun 0,12 persen.

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor keuangan yang melesat 1,83 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang naik 1,27 persen dan sektor pertambangan yang naik 1,01 persen.

Saham yang menguat yang membawa IHSG ke zona hijau antara lain BRAM yang naik 24,70 persen ke Rp 5.225 per lembar saham. Kemudian CTBN yang naik 24,66 persen ke Rp 2.730 per lembar saham dan BNLI yang merupakan kode saham Bank Permata naik 24,56 persen ke Rp 2.460 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain NELY yang melemah 6,96 persen ke Rp 147 per lembar saham. Kemudian POLL turun 6,87 persen ke Rp 6.775 per lembar saham dan MIDI turun 6,86 persen ke Rp 1.290 per lembar saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.