Sukses

Dipimpin Saham Teknologi, Bursa Saham AS Mencoba Bangkit

Saham berjangka AS menguat tipis pada Kamis malam

Liputan6.com, Jakarta - Saham berjangka AS menguat tipis pada Kamis malam karena indeks pasar mencoba menghindari kerugian selama empat minggu berturut-turut.

Dikutip dari CNBC, Jumat (25/9/2020), futures untuk Dow Jones Industrial Average naik sekitar 70 poin, atau 0,2 persen. Kontrak yang terkait dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 0,3 persen dan 0,4 persen.

Tiga indeks utama AS bertahan pada kenaikan selama sesi perdagangan pada Kamis, tetapi masih negatif untuk minggu ini. Nasdaq Composite sedikit mengungguli, menguat sekitar 0,4 persen, dan juga menjadi indeks berkinerja terbaik minggu ini.

Kinerja luar biasa untuk saham teknologi berat yang mengalami pembalikan dari sebelumnya selama tren pasar yang melemah. Sebagian besar kerugian bulan September terkonsentrasi pada saham teknologi, yang membawa beban berat pada indeks.

Saham Apple naik 1 persen pada hari Kamis tetapi masih turun lebih dari 19 persen dari penutupan tertinggi baru-baru ini pada 1 September.

Russ Koesterich, direktur pelaksana dan manajer portofolio di Blackrock, mengatakan pada "Closing Bell" CNBC bahwa timnya telah mengambil untung di beberapa saham teknologi tinggi pada akhir Agustus dan kemudian membeli lebih banyak saham siklikal selama penurunan pasar baru-baru ini.

“Apa yang kami coba lakukan dalam beberapa minggu terakhir adalah meningkatkan eksposur siklus sedikit. Bukan berarti kami berpikir saham teknologi akan melemah. Kami masih menyukai temanya. Namun dalam basis taktis jangka pendek, kami merasa nyaman dengan ekonomi, kami pikir kami akan terus melihat peningkatan, dan kami mencari nama yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan itu," kata Koesterich.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Pemulihan Ekonomi

Keadaan pemulihan ekonomi telah menjadi topik hangat dalam beberapa pekan terakhir di Wall Street, terutama setelah kematian Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg membuat banyak ahli strategi menurunkan peluang untuk paket bantuan lain sebelum pemilihan.

Pada hari Kamis, Goldman Sachs memangkas proyeksi kuartal keempatnya untuk pertumbuhan produk domestik bruto menjadi 3 persen secara tahunan, turun dari 6 persen.

Demokrat DPR sedang mempersiapkan paket bantuan senilai USD 2,4 triliun yang dapat mereka pilih secepatnya minggu depan, sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada CNBC. RUU itu akan mencakup peningkatan tunjangan pengangguran dan bantuan untuk maskapai penerbangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini