Sukses

S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Indeks saham S&P 500 naik ke level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta).

Liputan6.com, Jakarta - Indeks saham S&P 500 naik ke level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta), menutup kerugian akibat aksi jual yang disebabkan oleh virus corona yang menjatuhkannya dari rekor sebelumnya pada bulan Februari.

Dikutip dari CNBC, Rabu (19/8/2020), S&P 500 naik 0,2 persen menjadi 3.389,78. Ini menjadi level tertinggi sepanjang masa intraday, yang sehari sebelumnya mencapai 3.395,06.

Pergerakan S&P 500 ke rekor tertinggi terjadi setelah indeks bergerak flutuatif dengan penutupan tertinggi sepanjang masa selama lebih dari seminggu. Ini juga mengkonfirmasi dimulainya pasar bullish baru.

"Ada banyak kabar baik yang tampaknya memvalidasi," kata Andrew Slimmon, Direktur Pengelola di Morgan Stanley Investment Management.

Slimmon mencatat data ekonomi telah menguat baru-baru ini dan pendapatan perusahaan telah melampaui ekspektasi analis.

"Tapi saya berpendapat pasar di sini sangat rentan terhadap beberapa jenis berita buruk ... Anda melihat jenis saham yang berhasil, dan mereka berisiko tinggi," kata Slimmon.

Saham Amazon unggul dengan naik lebih dari 4 persen pada perdagangan Selasa. Netflix dan Alphabet naik setidaknya 2 persen.

Sementara itu, Nasdaq Composite juga mencapai rekor dengan naik 0,7 persen menjadi 11.210,84. Dow Jones Industrial Average tertinggal, turun 66,84 poin atau 0,2 persen menjadi 27.778,07 karena Home Depot dan Walmart keduanya turun meskipun hasil pendapatan menguat.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pergerakan Saham Teknologi

Awal tahun ini, S&P 500 anjlok lebih dari 30 persen dari rekor Februari karena pandemi virus corona mengirim ekspektasi laba dan aktivitas ekonomi menurun. Namun, penurunan indeks acuan untuk pasar saham AS ini tidak bertahan lama.

Sejak mencapai titik terendah pada 23 Maret, S&P 500 telah meroket lebih dari 54 persen. Hal tersebut sebagian besar didorong oleh kenaikan tajam pada saham Big Tech. Facebook naik lebih dari 27 persen year to date dan Alphabet telah naik lebih dari 16 persen dalam periode waktu itu.

Kemudian, Amazon naik lebih dari 79 persen sepanjang tahun ini dan Netflix naik 52 persen. Apple dan Microsoft masing-masing naik 34,1 persen dan 57,4 persen di sepanjang 2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.