Sukses

190 Saham Menghijau, IHSG Ditutup Menguat ke 6.128,34

Sebanyak 190 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona hijau pada perdagangan saham Jumat ini. Investor asing jual saham mencapai Rp 20 miliar di total pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (15/11/2019), IHSG ditutup menguat 29,39 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.128,34. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 1,12 persen ke posisi 975,36.

Sebanyak 190 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 219 saham melemah dan 136 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 435.821 kali dengan volume perdagangan 11 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,5 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 20 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.073.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sektor yang menguat dan melemah seimbang. Sektor yang menguat adalah pertambangan, industri dasar, infrastruktur, keuangan dan manufaktur.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain CITY naik 34,44 persen ke Rp 242 per saham, MPOW menguat 34,07 persen ke Rp 244 per saham dan BOSS melonjak 25 persen ke Rp 300 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain SQMI yang turun 25 persen ke Rp 372 per saham, DEAL melemah 24,78 persen ke Rp 865 per saham dan PURE naik 24,73 persen ke Rp 850 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesuai Prediksi

Gerak IHSG pada hari ini sesuai dengan prediksi analis. Sebelumnya, IHSG diramal sanggup untuk bergerak menguat di rentang 6.020-6.186.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menuturkan, rilis inflasi Amerika Serikat (AS) yang cukup baik mengiringi pertumbuhan ekonomi yang mulai terlihat optimis. Ini membuat suku bunga the Fed ditahan hingga akhir tahun ini. 

"Selanjutnya investor memantau data penjualan ritel AS di hari Jumat yang diperkirakan akan pulih mengiringi naiknya inflasi setelah secara tak terduga turun dibulan sebelumnya," ulas dia, Jumat (15/11/2019).

Sementara itu, dari dalam negeri akan rilis data aktifitas ekspor-impor serta neraca perdagangan yang diekspektasi cukup buruk, di mana defisit neraca perdagangan diekspektasi rilis melebar sebesar USD 300 juta.

"Melihat ini, kami memproyeksi IHSG melakukan percobaan kembali kuat diatas 6100 sebagai level psikologis aman dengan support resistance 6085-6125," ujarnya.

Selain dari faktor fundamental di atas, indeks menurut analis lain juga ditopang dari sisi teknikal. Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali memperkirakan tren penguatan IHSG akan berlabuh 6.020-6.186.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.