Sukses

8 Sektor Saham Merah, IHSG Tergelincir 26,97 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga akhir penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga akhir penutupan perdagangan saham Senin pekan ini. Aksi jual investor asing bayangi laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (24/6/2019), IHSG melemah 26,97 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.288,46. Indeks saham LQ45 melemah 0,70 persen ke posisi 998,04. Sebagian indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,42 persen ke posisi 1.036,28.

Sebanyak 212 saham melemah sehingga menekan IHSG. 184 saham menguat dan 138 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.320,53 dan terendah 6.280,22.

Total frekuensi perdagangan saham 432.034 kali dengan volume perdagangan 19,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12 triliun.

Transaksi saham yang besar ini didorong adanya saham Plaza Indonesia Realty (PLIN) yang mencapai Rp 4,4 triliun di pasar negosiasi. Saham PLIN ditransaksikan di posisi harga Rp 3.847 per saham. Total frekuensi empat kali.

Investor asing jual saham Rp 111,12 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.140.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 2,21 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor tambang menguat 0,14 persen. Sementara itu, sektor saham industri dasar turun 1,04 persen, sektor saham aneka industri dan konstruksi turun masing-masing 0,88 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham POSA mendaki 25 persen ke posisi Rp 360 per saham, saham SFAN mendaki 24,49 persen ke posisi Rp 615 per saham, dan saham ERAA melonjak 19,19 persen ke posisi Rp 1.615 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham YULE turun 11,27 persen ke posisi Rp 181 per saham, saham TARA tergelincir 10,30 persen ke posisi Rp 740 per saham, dan saham TRIM susut 9,52 persen ke posisi Rp 152 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng catatkan penguatan 0,14 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,03 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,13 persen, indeks saham Thailand menguat 0,10 persen dan indeks saham Shanghai naik 0,21 persen.

Sementara itu, indeks saham Singapura dan Taiwan masing-masing turun 0,35 persen dan 0,23 persen.

Analis PT Panin Sekuritas, William Hartanto menuturka, IHSG masih menguji level 6.300. Koreksi tipis terjadi pada saham-saham unggulan. "Tidak ada sentimen negatif. Justru di saat seperti ini saya rekomendasi buy karena kita sudah tahu trade balance bagus," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Mei 2019 surplus USD 0,21 miliar. Realisasi ini membaik dari posisi neraca perdagangan April 2019 yang defisit sebesar USD 2,5 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IHSG Melemah Tipis pada Sesi Pertama

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini. IHSG cenderung melemah terbatas di tengah rilis data ekonomi neraca perdagangan Mei yang surplus USD 0,21 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (24/6/2019), IHSG melemah tipis 5,4 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.310,03. Indeks saham LQ45 juga turun 0,34 persen ke posisi 1.001,63. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,36 persen.

Sebanyak 190 saham menguat sehingga membuat pelemahan IHSG tertakan. 174 saham melemah dan 133 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 247.742 kali dengan volume perdagangan 13,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 44,39 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.160.

Di pasar negosiasi terjadi transaksi saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)  yang mencapai Rp 4,4 triliun. Total frekuensi perdagangan saham empat kali. Saham PLIN ditransaksikan di posisi harga Rp 3.847 per saham.

Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham pertanian memimpin penguatan dengan naik 2,4 persen. Disusul sektor saham konstruksi dan perdagangan. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,67 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SFAN naik 23,48 persen ke posisi Rp 648 per saham, saham PYAS melonjak 23,04 persen ke posisi Rp 470 per saham, dan saham ERAA mendaki 18,08 persen ke posisi Rp 1.600 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham YULE turun 6,37 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham BIKA tergelincir 6,31 persen ke posisi RP 208 per saham, dan saham SMMT turun 4,14 persen ke posisi Rp 139 per saham.

3 dari 3 halaman

Gerak IHSG pada Awal Perdagangan

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan saham di awal pekan ini. Investor asing Investor asing jual saham Rp 2,85 miliar di pasar regular.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin, 24 Juni 2019, IHSG turun tipis 7,51 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.307,94. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih melemah 10,62 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.307,17.

Indeks saham LQ45 juga melemah 0,32 persen ke posisi 1.001,45. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah.

Sebanyak 113 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 61 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 139 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.315,93 dan terendah 6.299,57.

Total frekuensi perdagangan saham 16.753 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 296 miliar.

Investor asing Investor asing jual saham Rp 2,85 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi Rp 14.143.

Sebagian besar sektor saham acuan terbakar kecuali indeks saham pertanian yang naik 0,74 persen dan sektor saham pertambangan yang menguat 0,30 persen.

Sektor saham aneka industri turun 0,82 persen dan membukukan pelemahan terbesar. Disusul kemudian sektor saham industri dasar yang melemah 0,65 persen dan sektor saham manufaktur tertekan 0,61 persen.

Sejumlah saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham SFAN naik 24,48 persen ke posisi Rp 615 per saham, saham MTPS melonjak 11,54 persen ke posisi Rp 1.470 per saham dan saham YULE mendaki 9,80 persen ke posisi Rp 224 per saham.

Saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain saham MMLP melemah 7,50 persen ke posisi Rp 370 per saham, saham POLL susut 5,36 persen ke posisi Rp 1.325 per saham, dan saham POLI turun 3,81 persen ke posisi Rp 1.010 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG