Sukses

Rupiah Menguat ke 14.080 per Dolar AS, IHSG Naik Terbatas

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Penguatan IHSG juga diikuti nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (21/6/2019), IHSG naik tipis 7,78 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.343,48.

Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat 15,22 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.350. Indeks saham LQ45 naik 0,28 persen ke posisi 1.011,87. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 133 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 37 saham melemah dan 106 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.352,02 dan terendah 6.341,05.

Total frekuensi perdagangan saham 11.642 kali dengan volume perdagangan 637,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 214,8 miliar. Investor asing  Investor asing jual saham Rp 3,53 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi Rp 14.080.

Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham pertanian melemah 0,04 persen dan indeks saham infrastruktur susut 0,13 persen. Sektor saham tambang menguat 0,70 persen, sektor saham konstruksi naik 0,55 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,35 persen.

Sejumlah saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham ESSA naik 4,73 persen ke posisi Rp 310 per saham, saham ISAT melonjak 4,09 persen ke posisi Rp 2.290 per saham dan saham MEDC mendaki 3,85 persen ke posisi Rp 810 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham LRNA melemah 5,8 persen ke posisi Rp 130 per saham, saham TKIM susut 5,7 persen ke posisi Rp 12.000 per saham, dan saham MASA turun 5,08 persen ke posisi Rp 560 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,21 persen indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,18 persen dan indeks saham Singapura tergelincir.

Sementara itu, indeks saham Shanghai naik 0,43 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,37 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan kembali diperdagangkan turun pada level 6311-6357, pada hari ini.

Vice President Research PT Artha Sekuritas Indonesia, Frederik Rasali menjelaskan, pergerakan indeks dipengaruhi hasil keputusan suku bunga the Fed dan Bank Indonesia yang dinyatakan tetap. "Namun ada indikasi suku bunga akan turun hingga akhir tahun ini," jelas dia, Jumat, 21 Juni 2019.

Frederik memperkirakan, IHSG berpeluang terkoreksi pada level support dan resistance di 6.311-6.357. Sementara itu, dari sisi teknis, IHSG kemungkinan besar akan ditutup negatif dengan potensi koreksi wajar.

"Hari ini, IHSG akan ditutup ke zona merah pada kisaran 6288-6381," papar Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama.

Sejumlah saham rekomendasi menurutnya seperti saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Kemudian Frederik menyarankan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP)

 

3 dari 3 halaman

Perdagangan Kemarin

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah pada penutupan perdagangan saham hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (20/6/2019), IHSG merosot 3,76 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.335,501.

Indeks saham LQ45 juga melemah 0,24 persen ke posisi 1.001,04. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Sebanyak 214 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 197 saham melemah dan 126 saham diam di tempat.

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.357,46 dan terendah 6.311,25. Total frekuensi perdagangan saham 522.167 kali dengan volume perdagangan saham 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun.

Investor asing beli saham Rp 249,72 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.183.

Sektor saham industri dasar menguat dengan naik 1,48 persen. Disusul sektor saham konstruksi naik 1,38 persen dan sektor saham perkebunan naik 0,36 persen. Sementara sektor saham yang melemah, antara lain konsumsi turu 0,82 persen. 

Adapun saham-saham yang menguat antara lain saham MTPS naik 24,75 persen ke posisi Rp 1.260 per saham, saham SFAN melonjak 24,53 persen ke posisi Rp 396 per saham, dan saham GLOB menguat 3,18 persen ke posisi Rp 23,26 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham NICK turun 16,06 persen ke posisi Rp 230 per saham, saham PNSE terpangkas 12,50 persen ke posisi Rp 525 per saham, dan saham BOLA merosot 10,90 persen ke posisi Rp 376 per saham.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.