Sukses

Sentimen Global Diprediksi Giring IHSG ke Zona Negatif

Berbagai sentimen terutama sentimen global dinilai masih cukup kuat mengkerek IHSG tergelincir ke zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih akan merosot pada perdagangan saham Jumat (14/6/2019).

Berbagai sentimen terutama sentimen global dinilai masih cukup kuat mengkerek IHSG tergelincir ke zona merah. Hari ini, sejumlah analis seirama memperkirakan IHSG akan terkoreksi.

Analis saham PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menjelaskan, IHSG akan tertekan di rentang 6254- 6288. Namun, pihaknya masih memprediksikan pelemahan bersifat terbatas untuk indeks.

Senada, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyahmengungkapkan sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS)-China masih cukup kuat membayangi laju gerak IHSG.

Selain itu, momentum bagi indeks untuk tertekan diperparah dengan aksi protes yang kini berlangsung di Hong Kong.

"Kekhawatiran masih membayangi investor diantaranya ketegangan membara di Hong Kong setelah bentrokan Rabu antara polisi dan pengunjuk rasa. Belum lagi Presiden Donald Trump menembakkan ancaman tarif baru di Jerman," paparnya.

Adapun Lanjar memprediksi IHSG akan tertekan di support resistance pada level 6200-6292.

Untuk saham rekomendasi kali ini, pihaknya menyarankan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Kemudian Artha Sekuritas menganjurkan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT PP Tbk (PTPP).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Kemarin

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup di zona merah. IHSG merosot 3,09 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.273,08. Indeks saham LQ45 melemah 0,18 persen ke posisi 994,38. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 203 saham melemah sehingga menekan IHSG. Selain itu 203 saham menguat dan 131 saham diam di tempat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.284,45 dan terendah 6.250,11. 

Total frekuensi perdagangan saham 461.240 kali dengan volume perdagangan 12,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun.

Investor asing jual saham Rp 568 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.280.

Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham konstruksi yang naik 2,08 persen, sektor saham infrastruktur yang menguat 0,64 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,09 persen.

Sektor saham perkebunan susut 0,67 persen, dan alami tekanan terbesar pada perdagangan Kamis pekan ini. Disusul sektor saham keuangan tergelincir 0,36 persen dan sektor saham inudstri dasar yang juga merosot 0,36 persen.

Saham-saham catatkan penguatan di tengah tekanan IHSG antara lain saham HDFA melonjak 34,35 persen ke posisi Rp 176 per saham, saham SIMA mendaki 33,87 persen ke posisi Rp 83 per saham, dan saham SMBR menanjak 25 persen ke posisi Rp 925 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham MPMX turun 24,83 persen ke posisi Rp 1.090 per saham, saham PUDP merosot 12,74 persen ke posisi Rp 370 per saham, dan saham IDPR terpangkas 11,74 persen ke posisi Rp 406 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.