Sukses

Data Tenaga Kerja AS Positif, Wall Street Melonjak

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong pertumbuhan data tenaga kerja lebih kuat dari yang diperkirakan pada April.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong pertumbuhan data tenaga kerja lebih kuat dari yang diperkirakan pada April.

Sisi lain, kenaikan upah diredam sehingga membuat investor optimistis tentang prospek ekonomi dan suku bunga.

Pada penutupan perdagangan di wall street, Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 197,16 poin atau 0,96 persen menjadi 26.504,95.

Indeks saham S&P 500 menguat 28,12 poin atau 0,96 persen menjadi 2.94564. Indeks saham Nasdaq bertambah 127,22 poin atau 1,58 persen menjadi 8.164.

Selama sepekan, indeks saham S&P 500 dan Nasdaq naik 0,2 persen. Indeks saham Dow Jones tergelincir 0,2 persen.

Indeks saham Nasdaq mencatat rekor tertinggi, sedangkan indeks saham S&P 500 naik tipis ke posisi tertinggi menyambut akhir pekan ini.

Departemen Tenaga Kerja AS mencatat ada penambahan 263 ribu tenaga kerja pada April. Angka ini melampaui harapan sebelumnya.

Tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen, level terendah sejak Desember 1969. Penghasilan rata-rata per jam hanya sedikit dari harapan, menunjukkan tekanan inflasi.

Data ekonomi tersebut mendukung sikap bank sentral AS atau the Federal Reserve yang sabar untuk menaikkan suku bunga. Hal ini positif untuk bursa saham.

"Kami terus memiliki pertumbuhan pekerjaan yang lebih kuat dan sepertinya inflasi semakin sedikit, benar-benar aneh. Anda biasanya tidak melihat itu, dan pada dasarnya apa yang memberi sinyal kepada pasar adalah the Fed sedang bertahan," ujar Managing Partner Harris Financial Group, Jamie Cox, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (4/5/2019).

"Ini bisa menandakan pendapatan lebih baik di masa depan bagi perusahaan," ia menambahkan.

Amazon.com Inc naik 3,2 persen sehingga mendorong kenaikan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq. Hal ini dipicu laporan CNBC mengenai perusahaan investasi Warren Buffet yaitu Warren Buffett Berkshire membeli saham raksasa ritel online untuk pertama kalinya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Volume Perdagangan Saham

Sektor saham konsumsi pun naik 1,5 persen, dan memimpin kenaikan di antara 11 sektor saham S&P.

Dengan hampir 400 perusahaan yang masuk S&P 500 melaporkan hasil kuartalan, tiga perempat telah melampaui estimasi laba. Ini berdasarkan data Refinitiv.

Laporan optimistis telah membalikkan harapan pendapatan S&P 500 untuk kuartal I naik hampir satu persen dibandingkan penurunan dua persen yang diproyeksikan pada awal April.

Saham Newell Brand Inc melonjak 13,5 persen usai kinerja keuangan melebihi wall street. Ini dipicu dari penghematan biaya dan harga lebih tinggi.

Sementara itu, saham Arista Networks Inc anjlok 10,4 persen usai memperkirakan pendapatan kuartalan yang lemah.

Saham Activision Blizzard Inc susut 4,8 persen setelah produsen videogame tersebut memperkirakan laba kuartalan saat ini di bawah harapan karena menempatkan lebih banyak dana ke dalam waralaba untuk memerangi persaingan.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 6,47 miliar saham. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata 6,62 miliar saham untuk 20 hari perdagangan terakhir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.