Sukses

Saham Boeing Tergelincir Sejak Kecelakaan Pesawat Lion Air

Saham Boeing melemah lebih dari delapan persen seiring investor meningkatkan perhatiannya terhadap kecelakaan pesawat Lion Air pada bulan lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Boeing melemah lebih dari delapan persen pada pekan lalu sejak investor meningkatkan perhatiannya terhadap kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada akhir Oktober 2018.

Mengutip laman CNN Money, Jumat (16/11/2018), ada gugatan pertama terhadap Boeing terkait kecelakaan itu diajukan pada Kamis. Orangtua dari satu penumpang menggugat perusahaan lantaran mengklaim pesawat yang jatuh yaitu 737 Max 8 memiliki desain tidak aman.

Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT 610 PK-LQP  pada 29 Oktober 2018 alami kecelakaan dan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Akibat kecelakaan itu, sekitar 189 penumpang meninggal dunia.

Adapun gugatan itu menuduh Boeing telah gagal mengkomunikasikan fitur keamanan baru yang belum ada di 737 sebelumnya. Direktur operasional Lion Air pun menuduh Boeing menahan informasi dari pilot tentang fitur keamanan yang secara otomatis menurunkan pesawat.

Pengacara Kreindler & Kreindler dan Analis Penerbangan, Justin Green menuturkan, Boeing mungkin "sangat baik" harus bertanggung jawab.

"Boeing telah menyediakan pelanggannya sebelum bulletin layanan, tetapi tidak cukup memberi tahu pilot tentang potensi masalah dan bagaimana cara menanggapinya," ujar dia.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis waktu setempat, saham Boeing melemah 0,91 persen ke posisi USD 341,57. Namun, saham Boeing melemah 8,3 persen dari posisi USD 372,02 pada 7 November 2018 menjadi USD 341,57 pada 15 November 2018. Akan tetapi, bila dilihat dari sejak kecelakaan pesawat Lion Air, saham Boeing yang sempat turun tajam 6,6 persen paa 29 Oktober 2018 kembali menguat meski tipis. Saham Boeing sempat menguat 1,7 persen dari posisi USD 335,59 pada 29 Oktober 2018 menjadi USD 341,57 pada 15 November 2018.  

Boeing baru-baru ini mengatakan kepada CNN, kalau itu tidak “membahas spesifik dari investigasi yang sedang berlangsung” dan telah memberikan pembaharuan kepada maskapai tentang prosedur keselamatan yang ada pada 737 Max 8.

"Kami yakin akan keselamatan dari 737 Max. Keselamatan tetapi menjadi prioritas utama kami dan merupakan nilai inti bagi semua orang di Boeing," ujar juru bicara Boeing.

American Airlines mengatakan “tidak menyadari beberapa fungsi” pada 737 MAX 8. Maskapai tersebut memiliki lebih dari selusin pesawat dalam operasi. Adapun, saham Boeing tertekan membebani Dow Jones pada pekan lalu dan mencatatkan performa buruk . Namun, sepanjang tahun berjalan 2018, saham berbasis di Chicago ini sudah naik hampir 16 persen pada 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saham Boeing Merosot 6,6 Persen

Sebelumnya, mengawali pekan ini, saham Boeing anjlok. Hal itu lebih didorong sentimen adanya laporan Amerika Serikat (AS) bersiap untuk menambah tarif impor terhadap barang impor China.

Pada perdagangan saham Senin waktu setempat, saham Boeing merosot 6,6 persen. Penutupan saham Boeing sekitar 6,6 persen terburuk sejak Februari 2016.

Pada awal perdagangan, saham Boeing sempat dibuka positif ke posisi USD 360,55 per saham. Namun, hal itu tak bertahan lama. Saham Boeing alami aksi jual di awal pekan.

Sentimen itu lebih didorong adanya laporan AS bersiap untuk menambah tarif impor barang China jika negosiasi antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping gagal.

"Boeing termasuk eksportir terbesar. Ada tarif baru dapat berdampak secara langsung kepada Boeing. Boeing ekspor 80 persen dan 90 persen dibangun di AS," ujar Analis Jefferies, Sheila Kahyaoglu, seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa (30/10/2018).

"Ketika Trump melakukan hal semacam ini, dia harus berhati-hati karena Boeing memiliki pegawai besar," tambah dia.

Adapun indeks saham Dow Jones merosot 200 poin dengan saham Boeing berkontribusi 160 poin terhadap Dow Jones.

Pengumuman tarif baru terhadap barang China yang dapat berlaku awal Desember. Selain itu sisa impor dari Asia yang belum dikenakan tarif. Jumlahnya sekitar USD 257 miliar.

Saham Boeing merosot 9,5 persen pada Oktober meski perseroan catatkan kinerja kuat  yang diumumkan pada 24 Oktober. Saham Boeing juga alami penurunan terbesar selama sebulan dengan susut 16,9 persen sejak Januari 2016.

Pada laporan baru-baru ini, Boeing prediksi pendapatan pada 2018. Ini melihat rekor pendapatan perusahaan. CEO Boeing, Dennis Muilenberg menuturkan, Boeing mempertahankan pandangan jangka panjang untuk perdagangan ke depan.

"Khususnya pada hubungan AS-China, kami sangat terlibat dengan pelanggan dan kepemimpinan maskapai penerbangan China bersama dengan pemerintah AS dan kedua negara tertarik pada industri penerbangan yang sehat,” ujar Muilenberg.

Selain itu, Boeing 737 Max 8 yang baru dioperasikan oleh Lion Air pun jatuh pada Senin 29 Oktober 2018 di perairan tanjung karawang, Jawa Barat. Pesawat Lion Air JT 610 ini terbang dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung dengan membawa 189 penumpang termasuk awak pesawat.

Pesawat jenis Boeing 737-8 itu lepas landas dari terminal 1 pada pukul 06.20 WIB. Kemudian pukul 06.31, pilot pesawat sempat meminta untuk putar balik kembali ke landasan Bandara Soekarno-Hatta.

Pihak otoritas terkait di Indonesia sedang mencari korban, data dan blackbox untuk menentukan penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.