Sukses

Rupiah Menguat, IHSG Menanjak 75,37 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 75,37 poin atau 1,3 persen ke posisi 5.851,46 menyambut akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (7/9/2018), IHSG menguat 75,37 poin atau 1,3 persen ke posisi 5.851,46. Indeks saham LQ45 menanjak 1,87 persen ke posisi 926,69. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 245 saham menanjak sehingga mengangkat IHSG. 122 saham melemah dan 125 saham diam di tempat.Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.851,46 dan terendah 5.769,25.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai.  Total frekuensi perdagangan saham 311.666 kali dengan volume perdagangan saham 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 125,96 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.838.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan melemah 0,11 persen. Sektor saham aneka industri menanjak 4,42 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 2,89 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 2,56 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GDST naik 30,34 persen ke posisi 189 per saham, saham GWSA melonjak 25,19 persen ke posisi 164 per saham, dan saham ESSA mendaki 24,76 persen ke posisi 262 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BUVA turun 24,81 persen ke posisi 200 per saham, saham PGLI tergelincir 12,10 persen ke posisi 218 per saham, dan saham TRIO susut 10,48 persen ke posisi 222 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi menjelang akhir pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah tipis 0,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,26 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,80 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand susut 0,48 persen, indeks saham Singapura melemah 0,49 persen, indeks saham Taiwan turun 0,71 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,40 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar tentu apresiasi peran peran pemerintah dalam jaga stabilitasn fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan di tengah ketidakpastian global. Hal itu membuat IHSG lanjutkan penguatan menjelang akhir pekan ini.

"IHSG masih lanjutkan reli penguatannya. Di sisi lain, menguatnya rupiah terhadap dolar AS juga memberikan sentimen positif terhadap penguatan IHSG," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesi I, IHSG Menguat

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini. Sektor saham aneka industri angkat laju IHSG.

Pada penutupan saham sesi pertama, Jumat 7 September 2018, IHSG naik 20,23 poin atau 0,35 persen ke posisi 5.796,32. Indeks saham LQ45 mendaki 0,55 persen ke posisi 914,65. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 187 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 140 saham melemah dan 121 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 186.956 kali dengan volume perdagangan 5,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 111,94 miliar di pasar regular. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 14.891.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.805,05 dan terendah 5.769,25. Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri naik 3,24 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 1,59 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 1,31 persen. Sementara itu, sektor saham industri dasar melemah 0,39 persen. Lalu sektor saham tambang merosot 0,36 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,32 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ASBI naik 22,14 persen ke posisi Rp 320 per saham, saham GWSA melonjak 18,32 persen ke posisi Rp 155 per saham, dan saham PRDA mendaki 16,73 persen ke posisi Rp 3.000 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham JKON melemah 12,38 persen ke posisi Rp 460 per saham, saham PSDN susut 13,57 persen ke posisi Rp 242 per saham, dan saham NAGA turun 4,5 persen ke posisi Rp 212 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,36 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,52 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,81 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand merosot 0,12 persen, indeks saham Singapura turun 0,62 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,71 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,30 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.