Sukses

Menanti Pidato Bos The Fed, IHSG Melemah 14,32 Poin

Aksi beli investor asing belum mampu angkat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah menjelang akhir pekan ini. IHSG melemah di tengah nilai tukar rupiah kembali ke posisi 14.600 per dolar AS dan terjadi aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (24/3/2018), IHSG melemah 14,23 poin atau 0,24 persen ke posisi 5.968,75. Indeks saham LQ45 susut 0,52 persen ke posisi 940,08. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 203 saham melemah sehingga menekan IHSG. 158 saham menguat dan 126 saham diam di tempat. Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.993,60 dan terendah 5.949,60.

Transaksi perdagangan saham tidak begitu ramai. Tercatat total frekuensi perdagangan saham 275.216 kali dengan volume perdagangan saham 6,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 98,01 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.631.

Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham pertanian naik 0,96 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,59 persen. Sektor saham industri dasar melemah 0,87 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi dan manufaktur masing-masing susut 0,81 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BCIP naik 25,84 persen ke posisi 112 per saham, saham ANDI melonjak 25 persen ke posisi 825 per saham, dan saham LAND mendaki 24,79 persen ke posisi 730 per saham.

Sementara itu, saham TCPI merosot 18,15 persen ke posisi 2.660 per saham, saham TRIO tergelincir 15,05 persen ke posisi 316 per saham dan saham GLOB tergelincir 11,11 persen ke posisi 160 per saham.

Di bursa saham Asia, indeks saham acuan bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,43 persen, indeks saham Thailand turun 0,22 persen, indeks saham Singapura merosot 1,07 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Selain itu, indeks saham Taiwan melemah 0,50 persen. Sedangkan, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,46 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,85 persen dan indeks saham Shanghai menguat 0,18 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, para pelaku pasar global memilih untuk wait and see karena menantikan pidato pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve di Jakckson Hole Symposium pada Jumat waktu setempat.

"Diperkirakan memberikan efek hawkish karena terkait dengan peluang kenaikan suku bunga acuan lanjutan terbuka lebar mengingat kondisi ekonomi AS sudah dalam kondisi positif," ujar dia lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com.

Ia menambahkan, kenaikan suku bunga acuan itu berpeluang besar terjadi pada September dan Desember sehingga IHSG berada di zona negatif.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laju IHSG pada Sesi I

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini.

Pada penutupan sesi pertama, Jumat 24 Agustus 2018, IHSG melemah 19,77 poin atau 0,33 persen ke posisi 5.963,20. Indeks saham LQ45 susut 0,45 persen ke posisi 940,73. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 181 saham melemah sehingga menekan IHSG. 127 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 5.993,60 dan terendah 5.949,60. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 153.197 kali dengan nilai transaksi harian Rp 2,8 triliun.

Investor asing beli saham Rp 56,65 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.636.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,50 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,44 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri susut 0,89 persen, sektor saham barang konsumsi turun 0,87 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,80 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham LAND naik 24,79 persen ke posisi 730 per saham, saham PNSE melonjak 24,48 persen ke posisi 1.195 per saham, dan saham ANDI menanjak 22,73 persen ke posisi 810 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRIO turun 13,44 persen ke posisi 322 per saham, saham TCPI merosot 13,23 persen ke posisi 2.820 per saham, dan saham ARTA tergelincir 14,18 persen ke posisi 242 per saham.

Di bursa Asia, sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,26 persen, indeks saham Thailand susut 0,15 persen, indeks saham Singapura melemah 0,71 persen dan indeks saha Taiwan turun 0,50 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,41 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,85 persen dan indeks saham Shanghai menanjak 0,37 persen.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • The Fed adalah salah satu bank sentral di AS yang tertua dan berdiri sejak tahun 1913 melalui kongres.

    The Fed

  • IHSG