Sukses

Bikin Film, MD Pictures Bakal Gandeng Perusahaan Korea dan China

PT MD Pictures Tbk akan bekerja sama (joint venture) untuk pembuatan film dengan perusahaan Korea dan China.

Liputan6.com, Jakarta - PT MD Pictures Tbk akan bekerja sama (joint venture) untuk pembuatan film dengan perusahaan Korea Selatan dan China. Nilai investasi disebutkan mencapai USD 5 juta.

Direktur Utama PT MD Pictures Tbk, Manoj Punjabi mengatakan, kepemilikan saham untuk kepentingan joint venture tersebut akan dibagi tiga (three parties). "Three parties, jadi sepertiga-sepertiga, kita, Korea, dan juga China," tutur dia di Gedung BEI, Selasa (7/8/2018).

Manoj menambahkan, pihaknya telah menandatangani kontrak dengan China. Ia pun akan menggunakan dana penawaran umum saham perdana (IPO) dalam joint venture tersebut.

"Nilai investasi USD 5 juta, kita sudah tanda tangan dengan China kemarin. Sekarang lagi persiapan, it's just a matter of time. Dan pakai dana IPO, jadi bagaimana caranya dana ini juga bisa multiply," ujar dia.

Meski demikian, Manoj belum menyebutkan perusahaan mana yang akan joint venture dengan perseroan. Namun ia menargetkan dapat memperoleh laba sebesar Rp 100 miliar pada 2018.

"Perusahaannya akan kami beri tahukan secara detail nanti. Yang pasti kita harapkan profit bisa Rp 100 miliar taun ini," kata dia.

Adapun dengan resmi melantainya perseroan di bursa, Manoj menargetkan untuk bisa memproduksi 12-15 film per tahun. "Target 12 sampai 15 film per tahun, sekarang sudah 9," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

MD Pictures Catatkan Saham Perdana

Sebelumnya, PT MD Pictures Tbk, emiten rumah produksi akan mencatatkan perdagangan saham pada Selasa, 7 Agustus 2018 di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan merupakan emiten pertama di bidang rumah produksi yang catatkan saham dengan kode FILM.

PT MD Pictures Tbk melepas 1,30 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 ke publik dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Demikian mengutip dari laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Selasa pekan ini.

Jumlah saham yang ditawarkan itu di bawah target perseroan sebanyak-banyaknya 1,98 miliar saham. Jumlah 1,3 miliar saham itu sekitar 13,75 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan pelaksanaan konversi mandatory convertible bond (MCB) yang dilakukan perseroan bersama dengan IPO.

Perseroan menetapkan harga Rp 210 per saham dalam rangka IPO. Jadi total dana yang diraup dari IPO mencapai Rp 274,63 miliar. Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk biayai ekspansi produksi film, kontrak eksklusif, pengembangan HAKI dan pengembangan film animasi.

Dalam rangka IPO ini, perseroan dibantu oleh penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

Sebelumnya perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka IPO pada 25 Juli 2018, masa penawaran umum pada 26-31 Juli 2018, penjatahan pada 2 Agustus 2018.

Kemudian pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham secara elektronik pada 6 Agustus 2018, pencatatan saham di BEI pada 7 Agustus 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.