Sukses

50 Tahun Beroperasi di RI, Citi Indonesia Buka Perdagangan Saham

Pada 2018, Citi Indonesia telah tangani satu penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Memperingati 50 tahun keberadaan Citi di Indonesia, Citi Indonesia (Citibank) mendapat kehormatan untuk menekan tombol tanda dimulainya perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilaksanakan oleh CEO Citi Indonesia Batara Sianturi dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi.

Acara tersebut juga disaksikan oleh jajaran manajemen Citi Indonesia dan BEI. "Suatu kehormatan bagi Citibank untuk dapat membuka perdagangan saham hari ini di bursa saham dengan kapitalisasi terbesar kedua di ASEAN. Saya percaya bahwa pasar modal dan industri perbankan yang kuat merupakan kunci sukses bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia saat ini dan akan datang," tutur Batara di Gedung BEI, Senin (2/7/2018).

PT Citigroup Sekuritas Indonesia (PT CSI), perusahaan terafiliasi dengan Citibank N.A., Indonesia, memiliki izin penjamin emisi efek serta telah berkiprah sebagai anggota Bursa Efek Indonesia sejak Juli 2010.

Selain perdagangan di lantai bursa, PT CSI aktif dalam pelaksanaan penawaran saham perdana (IPO) untuk beberapa perusahaan di Indonesia. Sejauh ini PT CSI telah menangani satu IPO pada 2018 dan dua IPO pada  2016. 

Citibank telah menjalin kerja sama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) untuk menyediakan layanan Account Operator di Indonesia, serta penandatangan Nota Kesepahaman antara Citibank dan PT Citi Indonesia dalam perencanaan kerjasama layanan Account Operator tersebut. 

Citibank merupakan Bank Kustodian pertama yang menawarkan layanan ini. Account Operator mendukung perusahaan efek yang membutuhkan layanan optimal dari Bank Kustodian, termasuk penyelesaian transaksi surat berharga (settlement) dan asset servicing. 

lnisiatif Account Operator ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pasar modal di Indonesia dan daya saing dimana perusahaan efek dapat mengalihkan biaya operasional tetap (fixed cost) menjadi biaya operasional bergerak (variable cost) dan mentransfer sejumlah resiko operasional ke Bank Kustodian yang dipilih. 

Dengan demikian, perusahaan efek dapat memfokuskan sumber daya internalnya pada aktivitas utama untuk melesatkan volume perdagangan efek.  ”Dedikasi Citibank selama 50 tahun untuk Indonesia merupakan wujud nyata komitmen kami, dan kami menyongsong masa depan untuk terus memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memajukan industri keuangan nasional," kata Batari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 29,25 poin atau 0,50 persen ke posisi 5.828,49. Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG naik 26,81 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.826,92. Indeks saham LQ45 mendaki 0,65 persen ke posisi 914,83. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 5.832,22 dan terendah 5.817,30. Ada sebanyak 135 saham menguat dan 57 saham melemah. 92 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.020 kali dengan volume perdagangan saham 1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 469,7 miliar. Investor asing beli saham Rp 451,21 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.324.

Sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham aneka industri turun 1,11 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar susut 0,60 persen dan sektor saham manufaktur melemah 0,38 persen.

Sementara itu, sektor saham infrastruktur naik 0,88 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 0,30 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,17 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BBKP melonjak 24,86 persen ke posisi Rp 432 per saham, saham INDR melonjak 13,95 persen ke posisi Rp 7.350 per saham, dan saham BINA mendaki 4 persen ke posisi Rp 520 per saham.

Saham yang melemah di awal sesi antara lain saham AISA turun 16,39 persen ke posisi Rp 204 per saham, saham TNCA susut 16,03 persen ke posisi Rp 220 per saham, dan saham IMAS tergelincir 5 persen ke posisi Rp 3.230 per saham.

Bursa Asia bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,52 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,09 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,57 persen.

Sedangkan indeks saham Singapura menguat 0,10 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,32 persen.

Mengutip Ashmore, IHSG naik 2,33 persen pada Jumat pekan lalu. Sektor saham bank mendorong kenaikan IHSG. Saham bank menguat 2,6 persen dan konsumsi 2,3 persen. BI menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.