Sukses

10 Sektor Saham Menghijau, IHSG Naik 21,26 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat juga didorong bursa saham global yang positif pada perdagangan Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu perkasa pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Laju IHSG tersebut ikuti bursa saham global yang positif.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Kamis (7/6/2018), IHSG naik 21,26 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.090,97. Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG menanjak 33 poin atau 0,54 persen ke posisi 6.103,16. Indeks saham LQ45 menguat 0,80 persen ke posisi 977,47. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.114,26 dan terendah 6.090,97. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 26.060 kali dengan volume perdagangan 607 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 525,5 miliar.

Investor asing beli saham Rp 10,86 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di posisi Rp 13.875. 10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham industri dasar naik 1,02 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang menanjak 0,80 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,75 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham GDST naik 34,86 persen ke posisi Rp 147 per saham, saham MAPI menguat 11,31 persen ke posisi Rp 935 per saham, dan saham BGTG melonjak 4,12 persen ke posisi Rp 101 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BNBR turun 34,59 persen ke posisi Rp 104 per saham, saham MABA merosot 5,88 persen ke posisi Rp 640 per saham, dan saham BISI susut 5,26 persen ke posisi Rp 1.800 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,74 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,76 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,87 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menanjak 0,39 persen, indeks saham Singapura naik 0,46 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,20 persen.

Pada perdagangan saham kemarin IHSG turun 0,31 persen. Berdasarkan laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, emiten berkapitalisasi besar tertekan sehingga mendorong IHSG melemah.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan, the Federal Reserve lebih memperhatikan dampak global di tengah pengetatan kebijakan moneternya terhadap negara berkembang. Gubernur Bank Sentral India Urjit Patel juga menyatakan perlambatan laju penarikan stimulus akan dukung pertumbuhan global.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Kamis 7 Juni 2018. Pelemahan IHSG menjadikan indeks berpeluang menuju ke area level support.

"Hari ini, IHSG berpotensi koreksi, namun pelemahan masih dalam tahap wajar. Adapun IHSG berada pada kisaran 6.043-6.109," tutur Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji di Jakarta, Kamis pekan ini.

Tak hanya itu, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi pun meramalkan IHSG berpeluang koreksi. Kata Lanjar, kisaran melemahnya IHSG berada di 6.000 sampai 6.071.

"Untuk hari ini, saya perkirakan IHSG berpotensi koreksi," tegasnya.

Berbeda, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memprediksi IHSG menguat. Namun lanjut dia, jika IHSG terjadi koreksi, maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan perencanaan investasi jangka panjang.

"IHSG berpeluang menguat hari ini, namun momentum koreksi wajar dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian dengan perencanaan investasi jangka panjang," ujarnya. 

"Dengan ini, IHSG akan berada pada kisaran 5.900 sampai 6.123," tegasnya.

Untuk diketahui, IHSG ditutup terkoreksi 19,078 poin atau 0,31 persen ke level 6.069,71 pada perdagangan saham kemarin. Adapun indeks LQ45 ikut terseret 0,45 persen ke posisi 969,45.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.