Sukses

Wall Street Terpukul Imbas Kekhawatiran Hubungan Dagang AS-China

Keputusan the Federal Reserve dan kekhawatiran investor soal meningkatnya ketegangan perdagangan AS dan China bebani wall street.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah didorong potensi pembatasan oleh AS pada perusahaan telekomunikasi China. Hal itu memperkuat kekhawatiran investor mengenai memburuknya hubungan perdagangan antara AS dan China.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 174,07 poin atau 0,72 persenke posisi 23.924,98. Indeks saham S&P 500 tergelincir 19,13 poin atau 0,72 persen ke posisi 2.635,67. Indeks saham Nasdaq susut 29,81 poin atau 0,42 persen ke posisi 7.110,90.

Wall street sempat bergerak menguat usai the Federal Reserve atau bank sentral AS memutuskan mempertahankan suku bunga acuanusai melakukan pertemuan dalam dua hari ini.

Namun, wall street berbalik arah ke zona merah. Hal itu dipicu kabar Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan mengeluarkan perintah eksekutif untuk membatasi perusahaan China menjual peralatan telekomunikasi di AS.

Hubungan perdagangan antara AS dan China tegang usai Trump memberlakukan tarif hingga USD 150 miliar untuk barang impor China. Memburuknya hubungan perdagangan AS-China membebani wall street selama beberapa minggu terakhir. Adapun delegasi pemerintahan Trump dijadwalkan kunjungi Beijing pada Kamis dan Jumat untuk diskusi dengan pejabat tinggi China.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Keputusan rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) mempertahankan suku bunga di kisaran 1,5 persen-1,75 persen. Inisempat jadi angin segar buat investor. The Federal Reserve pun menyatakan pandangan ekonomi lebih percaya diri. Inflasi diperkirakan mendekati target dua persen. Diperkirakan the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada Juni.

Selain itu, saham Snap Inc jatuh 21,9 persen usai pemilik Snapchat prediksi wall street kalau pendapatan dan pengguna Snapchat merosot.Saham Paypal Holdings Inc pun susut 4,1 persen usai kabar Amazon Inc menawarkan diskon kepada ritel untuk adopsi sistem pembarannya. Saham bioteknologi juga terpukul. Saham Gilead Sciences Inc melemah 7,8 persen usai perseroan melaporkan laba kuartalanlebih rendah.

Sementara itu, saham Apple Inc naik 4,4 persen usai perseroan umumkan penjualan iPhone yang positif di tengah hadapi permintaan global yang menurun. Apple juga janjikan akan buyback atau membeli kembali saham sebesar USD 100 miliar.Saham lainnya menguat yaitu saham Mastercard Inc naik 3,1 persen.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 7,27 miliar saham. Angka ini di atas rata-rata perdagangan saham selama 20 harisebesar 6,55 miliar saham

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.