Sukses

Rupiah Sentuh 13.741 per Dolar AS, IHSG Melemah Terbatas

Transaksi saham tercatat Rp 13,2 triliun dengan aksi jual investor asing Rp 829 miliar sehingga tekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah. Namun, pelemahan IHSG terbatas di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tembus 13.700.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (28/2/2018), IHSG melemah tipis 1,7 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.597,21. Indeks saham LQ45 susut 0,35 persen ke posisi 1.100,28. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham Pefindo naik 1,54 persen.

Ada sebanyak 204 saham melemah sehingga menekan IHSG. 163 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 118 saham lainnya diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.609,40 dan terendah 6.564,48. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 430.769 kali. Volume perdagangan saham 18,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,2 triliun.

Tercatat saham PT Lippo Karawaci Tbk (LKPR) ditransaksikan Rp 3,2 triliun di pasar negosiasi. Saham LPKR melemah 22,43 persen ke posisi Rp 543 per saham dengan transaksi 12 kali.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 829,93 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.741. Sebagian besar sektor saham menghijau.

Sektor saham pertanian naik 1,91 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 1,36 persen. Sektor saham aneka industri melemah 1,31 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TKIM naik 19,52 persen ke posisi Rp 6.275 per saham, saham ARMY menguat 15,94 persen ke posisi Rp 320 per saham, dan saham LPPF menanjak 13,9 persen ke posisi Rp 10.650 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TAXI melemah 4,62 persen ke posisi Rp 62, saham BJTM tergelincir 4,52 persen ke posisi Rp 740 per saham, dan saham MYRX susut 4,4 persen ke posisi Rp 152 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,36 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 1,17 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,44 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,99 persen, dan indeks saham Singapura melemah 0,63 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar mencermati pernyataan Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve Jerome Powell. Pernyataan agresif oleh Powell membuat pelaku pasar wait and see sehingga berdampak ke IHSG. Bursa saham Asia juga merosot berimbas ke IHSG.

"Powell memberikan sinyal kuat kalau Maret tingkat suku bunga AS akan dinaikkan," kata Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, kenaikan suku bunga Bank Sentral AS akan lebih agresif dibandingkan tahun lalu seiring kenaikan laju inflasi berkat tingkat pertumbuhan ekonomi AS positif. Sementara itu, minimnya sentimen positif dari domestik juga berimbas ke IHSG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sektor Aneka Industri Alami Penurunan Tajam di Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah para pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Gerak IHSG ini seirama dengan bursa Asia.

IHSG dibuka turun 24,23 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.575,73 pada perdagangan Rabu (28/2/2018). Indeks saham LQ45 tercatat turun 0,56 persen di level 1.098,31.

Sebanyak 95 saham naik tetapi tak mampu mendorong indeks ke zona hijau. Sedangkan 48 saham tertekan. Di luar itu, 102 saham bergerak stagnan.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 14.600 kali. Sedangkan volumenya 300 juta dan nilai transaksi Rp 241 miliar.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 22,13 miliar di seluruh pasar. Sementara kurs rupiah tercatat Rp 13.701 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagian besar sektor saham menunjukkan gerak negatif, kecuali sektor perkebunan, pertambangan, konstruksi dan perdagangan.

Pelemahan saham terbesar di sektor aneka industri yang turun 0,72 persen, disusul sektor industri dasar yang melemah 0,69 persen, dan sektor keuangan menguat 0,61 persen.

Tiga saham yang memimpin pada perdagangan sesi pertama ini, antara lain SDRA dengan kenaikan 19,29 persen ke angka Rp 835, saham LPPF menguat 7,75 persen ke level Rp 10.100, dan INDS yang meningkat 6,77 persen ke Rp 1.735.

Sementara saham-saham yang tersungkur paling besar, yaitu MTSM dengan penurunan 8,70 persen, saham BTON melemah 8,12 persen, dan saham BJTM yang tergelincir sebesar 5,81 persen.

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG berpotensi menguat didorong nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung stabil.

Selain itu, level support juga terus dipertahankan sehingga topang IHSG pada Rabu pekan ini. "IHSG akan bergerak di kisaran 6.555 - 6.728," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.