Sukses

Data Tenaga Kerja AS Dorong Wall Street Menguat

Data tenaga kerja AS bertambah memberikan kepercayaan kepada investor terhadap ekonomi AS sehingga berdampak ke wall street.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat atau wall street menguat dengan indeks saham S&P 500 catatkan performa terbaik. Hal itu didorong rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) memberikan kepercayaan kepada investor terhadap penguatan ekonomi AS.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 94,3 poin atau 0,44 persen ke level 21.414,34. Indeks saham S&P 500 mendaki 15,43 poin atau 0,64 persen ke level 2.425,18. Indeks saham Nasdaq menguat 63,62 poin atau 1,04 persen ke level 6.153.

Rilis data ekonomi AS mempengaruhi laju bursa saham AS. Data tenaga kerja AS bertambah 222 ribu pada Juni 2017, berdasarkan data departemen tenaga kerja AS.

Ini akan mendorong bank sentral AS atau the Federal Reserve tetap di jalur untuk menaikkan suku bunga lebih dari sekali pada 2017. Namun, pertumbuhan upah juga akan memberikan ruang bagi the Federal Reserve untuk menunda jika dibutuhkan.

"Kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga begitu cepat meningkat, dan pasar mencari penawaran di saham yang baru-baru ini alami aksi jual," ujar Andrew Frankel, Co-President Stuart Frankecl and Co di New York, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (8/7/2017).

Ia menambahkan, mungkin perlu berita kurang baik untuk data tenaga kerja sehingga menunda langkah the Federal Reserve. Berdasarkan data Reuters, kemungkinan suku bunga the Federal Reserve kembali naik pada Desember 2017, dan persentasenya mencapai 48,9 persen.

Pembuat kebijakan pun memiliki pandangan berbeda mengenai inflasi usai target inflasi the Federal Reserve di bawah target pada Mei 2017. Hal itu juga memberi ketidakpastian mengenai kenaikan suku bunga.

Adapun sektor saham catatkan penguatan yakni sektor saham teknologi dengan naik 1,25 persen. Penguatan sektor saham teknologi didorong saham Apple, Microsoft dan Facebook. Sektor saham teknologi naik lebih dari 17 persen pada 2017.

Di sisi lain dengan harapan the Federal Reserve menaikkan suku bunga pada tahun ini mendorong kenaikan sektor saham keuangan. Indeks sektor saham keuangan naik 0,56 persen.

Saham yang dorong penguatan yakni saham Tesla naik 1,42 persen usai melaporkan pengiriman mobil kepada pelanggan mencapai 3.500 kendaraan pada akhir kuartal II 2017.

Volume perdagangan saham sekitar 5,74 miliar saham di wall street. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham sekitar 7,13 miliar saham.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.